Buy and Sell text links

Pemilik Akun MN, Sampaikan Permintaan Maaf Ke Warga Net
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Setelah viral dan diterbitkan sejumlah media online dan kecaman dari organisasi guru, suami pemilik akun Facebook Metharia Nyonyafevi (MN) akhirnya menyampaikan permohonan maafnya ke warga net dan seluruh guru melalui video yang diunggahnya di akun yang sama, Minggu (26/7/2020). 
Dalam unggahannya pada video berdurasi 1,29 menit ini, permohonan maaf atas postingannya di akun medsos yang mengatas namakan istrinya, suami MN menyatakan bahwa akun tersebut bukanlah akun istrinya melainkan adalah akun miliknya.
"Saya atas nama akun Metharia Nyonyafevi menerangkan bahwa akun tersebut bukan milik istri saya melainkan akun tersebut adalah akun saya. Dan saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya pada seluruh masyarakat, warga net dan PGRI serta tentunya pada guru diseluruh Indonesia atas postingan saya tersebut," kata suami pemilik akun medsos MN dalam postingannya. 
Menanggapi permohonan maaf dari suami pemilik akun tersebut, Plt. Ketua DPC PGRI Muaraenim Jumran SH menegaskan bahwa meskipun suami yang bersangkutan telah meminta maaf melalui akunnya, pihaknya tetap akan mengadakan rapat bersama pengurus cabang PGRI lainnya, Senin (27/7/2020) di Mess PGRI Muara Enim guna mengambil sikap atas postingan akun MN tersebut.
Kalau atas nama pribadi, tentu ia memaafkan atas kesalahan tersebut, namun atas nama organisasi dan profesi tentu tidak semudah menyatakan minta maaf karena ini menyangkut orang banyak. Kami berdiri atas nama seluruh guru se-Indonesia yang sudah tersakiti oleh postingan tersebut. Oleh karena itu, kita minta yang bersangkutan hadir ke Mess PGRI Muaraenim kalau benar-benar tulus meminta maaf dan dinyatakan dalam bentuk siaran pers.
"Saya heran, mengapa mengatas namakan suaminya ? jika dilihat sepertinya akun tersebut milik pribadinya MN bukan milik suaminya," tegas Jumran.
Senada juga dikatakan Sekertaris PGRI Heri Candra menegaskan bahwa secara pribadi dirinya sudah memaafkan si pemilik akun dengan adanya etikat baik tersebut didalam mengakui kekhilafannya. Namun secara organisasi dan guru tentu akan diserahkan pada seluruh anggota PGRI keputusannya.
"Saya pribadi, menerima permintaan maaf tersebut. Namun PGRI akan menentukan sikap insya Allah besok pagi Senin tanggal 27 Juli 2020 kita rapat untuk memusyawarahkan untuk menentukan sikap terhadap persoalan ini," terangnya. 
Sementara itu Ipan Darmanto kepala sekolah sekaligus guru Mapel IPA di SMPN 1 Ujanmas menegaskan bahwa permintaan maaf itu mudah untuk dimaafkan dan diterima. Namun hukum tetap harus ditegakan karena ini sudah menyakiti perasaan para guru dan sebagai efek jera kepada semua masyarakat untuk berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan akunnya ketika menyampaikan opini ataupun pendapat dan jangan mudah menghina, melecehkan atau menyebarkan fitnah serta ujaran kebencian kepada Institusi atau profesi tertentu. 
"Kalu permintaan maaf In Syaa Allah bisa diterimo tapi proses hukum harus tetap berlanjut," tukasnya.(ari)
CAPTION FOTO :
Jumran : Plt Ketua DPC PGRI Kabupaten Muaraenim

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "