Buy and Sell text links

Desa Danau Gerak Dambakan Listrik
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Masyarakat Desa Danau Gerak, Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU), Kabupaten Muaraenim, dambakan aliran listrik dari PLN. Pasalnya, hingga sampai saat ini, belum menikmati listrik PLN sehingga desa gelap gulita.
"Dulu, masyarakat mengandalkan listrik dari tenaga air (turbin). Saat ini, turbinnya rusak sehingga masyarakat nyaris gelap gulita," ungkap Delfi salah seorang guru Pengabdi 3.0 Muaraenim Cerdas Kabupaten Muaraenim pada saat Audiensi di ruang off room Muaraenim, Senin (20/7/2020).
Menurut Delfi yang mengajar di  
SDN 9 SDU di Desa Danau Gerak mengatakan, bahwa semenjak ia mengajar sekitar enam bulan yang lalu, untuk penerangan didesa tersebut praktis menggunakan lampu teplok. Kalaupun listrik, paling hanya sekitar 20 rumah, dan itupun dibatasi sebab listriknya hanya menggunakan turbin yang memanfaatkan tenaga air. Selain itu, tegangannya tidak normal sehingga sering merusak alat elektronik.
"Alat elektronik saya dan masyarajat juga ikut rusak," pungkas gadis asal Sumbar ini.
Menanggapi keluhan tersebut, Plt Bupati Muaraenim H Juarsah didampingi Kadiknas Irawan Supmidi dan Kordinator guru pengabdid 3.0 Abdul Kohar, mengatakan bahwa Desa Danau Gerak adalah desa terjauh, terluar dan terisolir di sebelah barat Kabupaten Muaraenim. Pihaknya sudah lama berupaya untuk mengalirkan listrik dari PLN ke desa tersebut seperti Pemkab Muaraenim melalui Dinas Pertambangan dahulu, melakukan pengadaan dan memasang tiang listriknya, namun ternyata pihak PLN belum mau mengalirkan listriknya jika aset tiang listrik tersebut belum diserahkan ke PLN yang akan menjadi aset miliknya. Kemudian aset tersebut diserahkan ke PLN, tetapi juga belum ada realisasinya. Dan terakhir, mendapat informasi jika pihak 
PLN tidak akan menggunkan tiang tersebut dan akan menggunakan tiang sendiri milik PLN, namun juga belum ada realisasinya. Sebab, pihaknya telah berupaya di Kabupaten Muaraenim zero Desa tanpa PLN. Untuk Pekerjaan Rumah (PR) di Semende ada dua desa lagi yakni Desa Tanjung Tiga dan Desa Danau Gerak.
"Terimakasih atas informasinya, dan akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. 
Masih dikatakan Juarsah, 
Kabupaten Muaraenim saat ini sangat kekurangan guru, hal ini dikarenakan setiap tahunnya banyak guru yang memasuki masa pensiun dengan rata-rata 100 orang guru setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan berkurangnya jumlah guru PNS setiap tahunnya. 
Kekurangan guru tersebut selama ini diatasi dengan mengangkat guru honorer yang di gaji dengan dana bos dari sekolah dan juga dari dana jasa upah pegawai harian lepas (PHL) dana APBD Kabupaten Muaraenim. Kekurangan guru tarsebut tentu saja tentu dapat berpengaruh terhadap mutu pendidikan, terutama sekali di desa-desa terluar dan terjauh sehingga memang dirasa masih tertinggal di daerah tersebut. Dalam upaya membantu mengatasi ketertinggalan tersebut, lanjut Juarsah, Pemerintah Kabupaten Muaraenim telah melaksanakan Program Guru Pengabdi Muaraenim Cerdas, yaitu program rekrutmen tenaga guru muda dan berbagai Indonesia untuk ditugaskan mengajar di berbagai sekolah dasar di desa-desa terluar dan terjauh dalam Kabupaten Muaraenim. 
"Saya ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada guru," kata Juarsah.(ari)
CAPTION FOTO :
Audensi :  Audensi guru Pengabdi 3.0 Muaraenim Cerdas Kabupaten Muaraenim pada saat Audiensi di ruang off room Muaraenim, Senin (20/7).


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "