Buy and Sell text links

Bukit Asam Bagikan Dividen 90 Persen Pada RUPST Tahun Buku 2019
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding Industri Pertambangan BUMN MIND ID, membagikan dividen sebesar Rp 3,65 Triliun. Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 Triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (10/6).
Dalam RUPS itu juga menyetujui adanya perubahan susunan pengurus Perseroan diantaranya
mengangkat Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo 
Eko Hadianto. Selain itu, hasil RUPS mengangkat E. Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif sebagai komisaris menggantikan Robert Heri, Taufik Madjid, dan Soenggoel 
Pardamean Sitorus. Sedangkan, Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen 
menggantikan Heru Setyobudi Suprayogo. 
Menurut Dirut PTBA Tbk Arvyan Arifin didampingi Direktur Operasi dan Produksi Hadis Surya Palapa 
yang menjabat juga sebagai
Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk mengatakan bahwa dalam RUPS tersebut, PTBA membagikan dividen sebesar Rp 3,65 Triliun. Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 Triliun. 
Selain ditetapkannya pembagian dividen, melalui RUPS ini disetujui Laporan Tahunan Direksi 
mengenai Keadaan dan Jalannya Perseroan Selama Tahun Buku 2019, pengesahan Laporan 
Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 
2019, Penetapan Tantiem untuk Direksi Dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2019 
dan Gaji/Honorarium Berikut Fasilitas Dan Tunjangan Lainnya Tahun Buku 2020. Lalu disetujuinya penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit Laporan keuangan perseroan dan 
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020 dan Persetujuan Perubahan 
Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penyesuaian dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha 
Indonesia (KBLI) 2017. 
Dikatakan Arvyan, di tengah tren melemahnya harga batu bara, PT Bukit Asam Tbk mampu mencatatkan laba atas 
kinerja tahun sebesar Rp 4,1 Triliun dengan EBITDA sebesar Rp 6,4 Triliun. Perseroan berhasil 
mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp 21,2 Triliun menjadi Rp 21,8 Triliun atau sebesar 3 persen 
dari tahun sebelumnya. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57 persen, penjualan batu bara ekspor sebesar 41 persen, dan aktivitas lainnya sebesar 2 persen yang 
meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit 
dan jasa sewa. Pencapaian laba dan pendapatan ini tentu didukung oleh kinerja operasional perusahaan yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, produksi batu 
bara perseroan mengalami kenaikan 10,2 persen dari tahun sebelumya atau naik menjadi 29,1 juta ton. Kapasitas angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 24,2 juta ton atau 
naik 7,0 persen dari tahun 2018.
Kenaikan produksi dan angkutan batu bara ini mendorong pula kenaikan penjualan batu bara. 
Sepanjang 2019, Perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 27,8 juta ton atau naik 13 persen dari tahun sebelumya. Kenaikan volume penjualan ini karena adanya ekspansi ke pasar-pasar 
potensial seperti Jepang, Hong Kong, Vietnam, Taiwan, dan Filipina serta keberhasilan dalam 
menambah pasar-pasar potensial baru seperti Australia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja. Tak 
hanya mendorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, Perseroan juga menerapkan 
penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market. 
Sepanjang 2019, lanjut Arvyan, Perseroan juga meraih sejumlah penghargaan bergengsi di antaranya Best Overall BUMN kategori Big Corporate dalam ajang Anugerah BUMN 2019, Juara 3 Annual Report Award 2019 kategori Private Listed Non Keuangan, Juara 1 Kategori Perusahaan 
Pelaksana Pemberdayaan Masyarakat Terbaik BUMN dalam ajang Indonesia Mining Associan 
Award, Indonesia Most Trusted Companies dalam Good Corporate Governance Award 2019, 
dan Juara 1 Bidang Kepatuhan PNBP Mineral dan Batubara kategori Wajib Bayar dengan 
Kontribusi PNBP Terbesar BUMN dalam Penghargaan Subroto 2019.
Selain itu, pada 2019 Bukit Asam melakukan penjualan saham treasuri dari pembelian kembali 
saham periode tahun 2013-2015 sebanyak 649 juta saham yang dilaksanakan dalam beberapa 
tahap di antaranya penjualan saham treasuri pada 2 April 2019 sebanyak 63,17 juta lembar saham 
dengan harga Rp 4.220 per lembar saham, 8 Mei 2019 sebanyak 490,72 juta lembar saham 
dengan harga Rp 3.400 per lembar saham, dan 4 Desember 2019 sebanyak 96 juta saham dengan 
harga Rp 2.500 per lembar saham. 
Masih dikatakan Arvyan, target 2020, Perseroan merencanakan produksi batu bara sebesar 30,3 juta ton untuk tahun 2020 atau naik 4 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 29,1 juta ton. Selain itu, target angkutan pada 2020 menjadi 27,5 juta ton atau meningkat 13 persen dari realisasi angkutan kereta api pada tahun 2019 
sebesar 24,2 juta ton. 
Sedangkan untuk volume penjualan batu bara tahun 2020, Perseroan menargetkan untuk 
meningkatkannya menjadi 29,9 juta ton yang terdiri dari penjualan batu bara domestik sebesar 
21,6 jura ton dan penjualan batu bara ekspor sebesar 8,3 juta ton atau secara total sebesar 29,9 
juta ton, meningkat 8% dari realisasi penjualan batu bara pada tahun 2019 sebesar 24,7 juta ton. 
Hilirisasi Batubara
Sebagai upaya pengembangan usaha hilirisasi/pengolahan batu bara, PTBA bersama dengan 
para mitra strategis (potential offtaker, potential investor, dan pemilik teknologi gasifikasi batu 
bara), telah menandatangani dokumen-dokumen perjanjian kerjasama pada tahun 2019 yang 
kemudian mulai tahun 2020 dilanjutkan dengan tahap rancangan enjiniring lebih detil untuk persiapan pembangunan pabrik Coal To Chemicals setelah seluruh persyaratan prakonstruksi
Sinergi dengan BUMN Lain
Untuk mendukung optimasi pengangkutan batu bara, PT Bukit Asam Tbk telah bekerjasama 
dengan PT Kereta Api Indonesia dan di awal tahun 2020 telah menyelesaikan pengembangan 
proyek angkutan batu bara jalur kereta api Tanjung Enim – Kertapati dengan kapasitas 5 juta 
ton/tahun, beserta pengembangan fasilitas Dermaga Kertapati. Sedangkan untuk proyek 
angkutan batu bara jalur kereta api arah Tanjung Enim – Tarahan (Tarahan-I) menjadi 25 juta 
ton/tahun pada akhir tahun 2020.(ari)
CAPTION FOTO :
RUPS : PT Bukit Asam Tbk (PTBA), membagikan dividen sebesar Rp 3,65 Triliun. Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90 persen dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp 4,1 Triliun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (10/6).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "