Meninggal Mendadak, Keluarga Lapor Tim Gugus Covid-19 Muaraenim
* Korban Meninggal Normal
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---
Kota Muaraenim mendadak heboh, karena seorang warganya bernama Mulyadi (46) warga Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muaraenim, mendadak meninggal dunia yang diduga warga terpapar Covid-19 melalui pesan berantai Whatshapp (WA). Pasalnya korban merupakan salah satu warga yang masuk daftar Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19 Gugus Tugas Muaraenim, Minggu (12/4/2020).
Dari informasi dan pengamatan di lapangan, korban meninggal dunia pertamakali ditemukan oleh kakak kandungnya didalam kamar dengan posisi terlentang sekitar pukul 17.30 dan langsung dilaporkan ke tim gugus tugas Covid-19 Muaraenim. Tim Public Servis Centre (PSC) 119 Muaraenim tiba dirumah duka sekitar pukul 23.30 karena berkoordinasi dahulu dengan pihak terkait. Dan dari pemeriksaan, ditubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan, hanya diatas mejanya ditemukan obat-obatan karena korban sering mengeluh sakit kepala.
"Saya yakin meninggalnya korban bukan karena Covid-19, tetapi oleh yang lain. Kami minta warga tidak usah cemas dan tidak ada tanda-tanda yang mengarah kesana. Tasi saya pegang sendiri jasadnya karena saya yakin ia meninggal bukan oleh Covid-19," jelas Raisan Jaya Penanggungjawab PSC Public Servis Centre 119 dari Dinkes Muaraenim.
Menurut Raisan Jaya, prosedur yang dilakukan korban dengan melapor ke Puskesmas Muaraenim sudah benar sehingga menjadi ODP. Dan dari ciri-cirinya, tidak ada gejala yang mengarah ke Covid-19.
Dan pihaknya meminta kepada masyarakat jangan mudah menuduh korban diduga Covid-19
"Hasil permiksaan yang dilakukannya, koban meninggal dunia bukan karena Covid," ujarnya
Sedangkan menurut kakak kandung korban Baktiawan (57) didampingi kerabatnya bahwa pihaknya mengatakan bahwa korban sebelumnya memang termasuk ODP Tim Gugus Tugas Covid-19 Muaraenim sebab sebelumnya korban pernah ke Palembang ke rumah dan menginap semalam dirumah kakak kandungnya koordinasi masalah rencananya yang akan membangun rumah di Muaraenim. Dan sebelummya, korban terakhir kali pada malam kejadian sempat bertemu dan ngobrol dengan keponakannya sampai tengah malam dan tidur. Dan keesokan harinya, ia sekeluarga menggangap biasa saja karena setiap hari korban jika tidur larut sudah dipastikan adiknya akan bangun kesiangan. Namun hingga sampai seharian ini, adiknya tidak kunjung sehingga akhirnya ia mendobrak pintu kamar korban dan melihat korban sudah meninggal dunia. Karena meninggal, akhinya ia berinisiatif melaporkan keadian tersebut ke tim gugus tugas Muaraenim.
"Korban ini adalah adiknya nomor delapan dan bekerja sebagai Satpam di hotel Grand Zuri Muaraenim," ujarnya.
Ditambahkan oleh keponakan korban Yogi (30), bahwa sebelum meninggal pamannya (korban) sempat ngobrol dengannya pada malam sebelum meninggalnya korban, dan sekitar pukul 23.30 korban masuk ke dalam kamar mengambil minum. Dan setelah itu tidak keluar kamar lagi dan tahu-tahu ia mendengar kabar pamannya telah meninggal dunia siang harinya. Pihak keluarga sengaja melapor ke pemerintah biar masyarakat jelas bahwa pamannya meninggal bukan karena Covid-19 seperti sangkaan warga, dan kami menuruti aturan.
"Tidak ada gejala sakit seperti tanda-tanda terkena Corona seperti batuk, demam, sesak nafas san lain-lain, paman saya itu cuma sering sakit kepala. Apa mungkin lantaran minum pil overdosis atau karena lainnya, sebab pamanya itu tidak mau ke dokter kalau sakit," tandasnya.
Sementara itu Lurah Air Lintang Syaidina Umar, pihaknya bersyukur karena korban meninggalnya bukan karena disebabkan oleh Covid-19. Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat terutama tetangganya untuk jangan takut sebab meninggalnya korban secara wajar dan bukan akibat Covid-19. Untuk itu, ia minta kepada keluarga, kerabat dan tetangga untuk segera menguburkannya dengan cara-cara Islam.
"Saya minta warga tidak usah takut dan untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak-tidak alias hoax, sebab bisa meresahkan warga yang akhirnya berhadapan dengan hukum," tegasnya.(ari)
CAPTION FOTO :
Diperiksa : Tampak tim PSC Public Servis Centre 119 dari Dinkes Muaraenim, melakukan pemeriksaan korban dikamar korban.



0 Response to " "
Post a Comment