Curi 90 Pendrol Hanya Butuh Waktu 30 Menit
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Meski mengaku baru dua kali melakukan pencurian Pendrol (pengikat rel) kereta api, namun aksi dua pelaku yakni Tri Sutrisno (21) dan Heriyanto (45) warga Desa Air Asam, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim terbilang cukup profesional. Hanya memerlukan waktu 30 menit dan sebuah kayu leban mereka berhasil mencuri 90 Pendrol. Atas aksinya keduanya tertangkap dan masing-masing dihadiahi timah panas, Jumat (20/3/2020).
Dari informasi yang berhasil dihimpun, aksi pencurian Pendrol Kereta Api tersebut diperlintasan Jalur Kereta Api KM 298+9 s.d 299+0 Desa Sukamerindu, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, diketahui atas laporan Muhammad Ansori (28) Karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menurutnya, pencurian pendrol tersebut diketahui pada hari Selasa tanggal I7 Maret 2020 sekitar pukul 19.00 di rel kereta api Desa Sukamerindu, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim yang diduga dilakukan oleh Tris dan Heriyanto alias Iyek serta Jul (DPO) dengan memukulkan kayu Leban ke arah Pendrol hingga terlepas saat situasi tidak ada kereta api. Dimana peranan tersangka Tri Sutrisno mengambil dan memungut pendrol kemudian dimasukkan ke dalam karung plastik warna Putih menuju kebun Iyek. Kemudian Iyek berperan membantu mengangkat pendrol ke atas sepeda motor dan dijualkan oleh Jul (DPO). Adapun pelaku Tris Sutrisno alias Anet sudah melakukan pencurian pendrol sebanyak dua kali yaitu tanggal 5 Maret 2020 dan tanggal l7 Maret 2020 dilokasi yang sama. Sedangkan sepeda motor milik pelaku Heriyanto alias Iyek yang bertugas membantu menjualkan. Akibat kejadian tersebut PT KAI mengalami kerugian materil tak terhingga karena membahayakan jiwa para penumpang jika kereta api anjlok dan langsung melaporkannya ke Polres Muaraenim. Setelah kejadian hilangnya pendroI yang pertama dan kedua langsung dilakukan penyelidikan oleh pihak Kepolisian bersama dengan pihak PT. KAI dan akhirnya berhasil ditangkap, namun ketika akan ditangkap kedua pelaku melakukan perlawanan sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan menembak kaki kedua pelaku.
Sedangkan pengakuan tersangka Tri Sutrisno, bahwa ia baru dua kali melakukan pencurian pendrol dan itupun diajak temannya. Dari hasil pencurian pertama ia berhasil mengambil 60 pendrol dan dijual oleh temannya. Dari hasil penjualan tersebut ia hanya kebagian Rp 100 ribu, sedangkan selebihnya diambil temannya. Di aksi kedua ia berhasil mengambil 90 pendrol, namun belum sempat dijual ia sudah keburu tertangkap. Rencana akan ia jual satu buah pendrol seharga Rp 5 ribu.
"Iseng saja pak karena diajak teman. Kalau sehari-hari saya nyadap karet dan hasilnya lumayan," ujar ayah satu anak ini.
Lain halnya menurut pengakuan tersangka Heriyanto, bahwa ia baru pertamakali ikut melakukan pencurian pendrol kereta api karena diajak teman juga. Dan ia sangat menyesal telah melakukan hal tersebut sebab bisa membahayakan nyawa penumpang kereta api.
"Saya tobat dan minta maaf ke masyarakat dan PT KAI. Saya tidak sadar akibat perbuatannya bisa membahayakan nyawa orang lain," akunya.
Kapolres Muaraenim AKBP Donni Eka Syaputra didampingi Kasat Reskrim AKP Dwi Satya Arian, bahwa kasus ini menjadi atensi Polda Sumsel karena menyangkut nyawa orang banyak. Untuk itu pihaknya bekerja siang dan malam untuk mengungkap para pelakunya dan akhirnya berhasil terungkap. Dari tangan kedua tersangka berhasil mengamankan 90 buah pendrol (Pengikat Rel) Kereta Api, satu unit sepeda Motor merek Jialing tanpa plat nomor polisi wama Hitam lis Hijau dan Karung warna Putih. Atas perbuatannya kedua tersangka akan dikenakan pasal 363 ayat (1) ke 3e dan 4c. KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.(ari)
CAPTION FOTO :
Tsk : Tri Sutrisno (21) dan Heriyanto (45) dan Barang bukti 90 Pendrol dan motot Jialing
0 Response to " "
Post a Comment