Tanaman Jagung Tumbuh Kerdil dan Menguning.
• Dampak Pupuk Subsidi Langkah
• Pupuk Subsidi Langka Non Subsidi Mahal Petani Resah
• Polres Usut Dugaan Penimbunan Pupuk
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriasnyah
MUARADUA, SRIPO--Kelangkaan pupuk bersubsidi sejak lebih kurang 4 bulan terakhir berdampak pada tanaman jagung di wilayah Kecamatan Buay Pemaca OKU Selatan tumbuh kerdil dan tampak menguning.
Penelusuran Sripo dilapangan Rabu (24/12) sejumlah petani yang minim modal mengaku tidak sanggup membeli pupuk non subsidi yang mencapai harga tiga kali lipat dari pupuk subsidi akibatnya para petani terpaksa menunggu pupuk tiba.
"Selama ini saya belum pernah membeli pupuk non subsidi, lagi pula harganya saat ini sangat mencekik bahkan hingga 3 kali lebih mahal dari pupuk bersubsidi,"ujar Ari petani Jagung Desa Kembang Tinggi dj bincangi Sripo.
Akibatnya kelangkaan pupuk subsidi yang didapat warga serta telah telat dilakukan pemupukan terlihat tanaman jagung telah kerdil dan menguning tidak tumbuh secara merata yang biasanya dilakukan pempukan 2 pekan pasca penanaman.
"Sekarang sudah berusia 21 hari dan kita belum melakukan pemupukan masih menunggu pupuk tersedia, sebab pengecer mengatakan tanggal 5 Januari sudah tersedia,"ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Asep Sudarno sekaligus sebagai ketua pengawasan suplay pupuk di Kabupaten membantah terjadinya kelanggkaan pupuk. Menurutnya pupuk di Kabupaten hanya mengalami kekurangan dikarenakan pemerintah Provinsi mengalihkan kedaerah Kabupaten/Kota sesuai program serasi dari pemerintah.
"Tidak terjadi kelangkaan hanya saja tahun ini memang dikurangi hingga 3000 ton dari Provinsi, dan mudah-mudahan minggu kedua Januari telah kembali normal,"ujar Asep.
Sementara terkait adanya oknum yang memanfaatkan kelangkaan pupuk dengan melakukan penimbunan sebelum musim tanam petani oleh oknum pengecer atau petani, Asep menuturkan hal itu memiliki kemungkinan.
"Berkemingkinan itu ada, buktinya sekarang di Desa-Desa kalau mau minta pupuk ada, kalau mau minta bagi, kalau masalah harga saya tidak tahu kesepakatan antara mereka,"terang Asep
Sementara di konfirmasi via Pesan Whatshaap Kapolres OKU Selatan AKBP Deny Agung Andrian, SIK MH terkait keluhan petani yang kesulitan mencari kebutuhan bersubsidi dan merugikan petani mengaku akan mengecek kelapangan.
"Akan saya perintahkan kasat Reskrim untuk selidiki kebenaran info tersebut,"ujar Deny (cr28).
SRIWIJAYA POST: ALANNOPRIANSYAH
Petani : Petani Jagung di Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten OKU Selatan, Selasa (24/12/2019).
Data
Harga Pupuk Subsidi Keterangan Petani
• Urea Rp 150 ribu per 50 Kg (Persak).
• SP 36 Rp 135 ribu-155 ribu per 50 Kg (persak).
•Ponska Rp 135 ribu per 50 kg (persak).
Harga Pupuk Non Subsidi
• Urea Rp 260 ribu per 50 Kg (persak)
• SP 36 Rp 270 ribu per 50 Kg (persak)
• Ponska Rp 270 ribu per 25 kg
• Pupik Mutiara NPK Rp 460 ribu per 50 Kg persak.
0 Response to "Berita full up Dampak Pupuk Langka"
Post a Comment