Buy and Sell text links

Colourful Festival Muaraenim Harus Dievaluasi
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Pelaksanaan 25 colourful festival tahun 2019 yang dilaksanakan masing masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Muaraenim harus dievaluasi. Pasalnya selain pemborosan anggaran, juga banyak yang kurang tepat sasaran sehingga bertolak belakang dengan jargon yang diusung pemerintahan Ahmad Yani-Juarsah  MERAKYAT.
"Tidak masalah buat kegiatan, tetapi efeknya benar-benar dirasakan masyarakat terutama lapisan bawah. Kalau selama ini terkesan menghambur-hamburkan uang," jelas Ketua Harian DPD Partai Golkar Muaraenim, H Adriansyah SE, Selasa (19/11).
Menurut Ardiansyah, track pembangunan Ahmad Yani - Juarsah sudah cukup baik, namun akhir-akhir ini ada programnya yang mulai tidak  sesuai jargonnya MERAKYT, jangan sampai jargon perubahan yang diusung hanya perubahan warna bukan perubahan pada esensi yang sesungguhnya seperti yang dituangkan dalam visi dan misi Bupati-Wakil Bupati lima tahun kedepan.
Masih dikatakan Adriansyah, pihaknya bertanya-tanya apa output maupun outcame yang dihasilkan dari seluruh rangkaian kegiatan festival tersebut. Jika tujuannya untuk menarik kunjungan wisatawan ke Muaraenim, apakah dengan adanya berbagai festival tersebut kunjungan wisata ke Muaraenim telah meningkat dan masyarakat telah merasakan multiplayer efectnya. 
"Saya berharap, pada akhir tahun anggaran 2019 ini, Pemkab Muaraenim melakukan evaluasi secara menyeluruh atas kegiatan colourful tersebut, apa banyak positifnya atau negatifnya," tukasnya.
Hal senada dikatakan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Akhmad Imam, bahwa rangkaian kegiatan colorful festival 2019 ini tidak disosialisasikan maksimal kepada masyarakat, sebab masyarakat banyak yang tidak tahu macam-macam festival sehingga hasilnya tidak akan bagus karena salah multi tafsir terhadap kegiatan colorful. Begitu juga rangkaian kegiatan colorful festival 2019 Pemda Muaraenim terkesan tertutup baik sumber pendanaannya. 
"Oke katakanlah sumber pendanaannya dari pihak ke tiga. Namun harus jelas dan disampaikan kepada masyarakat siapa pihak ketiga tersebut," tegasnya.
Pada dasarnya, lanjut Imam, ia mendukung dan sepakat dengan kegiatan Colorful Festival 2019, tetapi yang benar-benar mengangkat potensi kebudayaan Kabupaten Muaraenim, UMKM atau Industri Inspirasi serta memberdayakan masyarakat. Dan jika ingin mengangkat wisata, yang pasti destinasi wisatanya disiapkan dahulu dan pendukung lainnya sehingga wisatawan yang datang ke Muaraenim tidak kecewa. 
Sementara itu secara terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Muaraenim Isdrin, mengatakan bahwa Dinas Pariwisata pada Colourful Festival 2019 tersebut hanya sebagai koordinator dalam kepantiaan besar penyelenggaraan.
Sedangkan anggaran pelaksanaan festival dikelola oleh masing masing OPD yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. 
"Dinas Pariwisata terbentuk pada Mei 2019, sedangkan kegiatan colourful festival  mulai berjalan sejak bulan Januari," jelas Isdrin.
Dijelaskannya, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) bupati ada 25 colourful festival yang dilaksanakan selama tahun 2019. Pada pelaksanaannya masing masing OPD menjadi penanggungjawab. Jadi tidaklah benar kalau anggaran Colourful Festival dikelola oleh Dinas Pariwisata. Anggaran yang ada pada Dinas Pariwisata Rp 4,2 Miliyar sebagian untuk Colourful Festival dan sebagian lagi untuk kegiatan rutin. Kegiatan Colourful Festival baik anggaran maupun pelaksanaannya dilakukan oleh masing masing OPD.(ari)  

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to " "