Foto: SRIPO/EVAN HENDRA
Teks Foto: JANGAN TANAM - Bupati OKU Timur HM Kholid MD saat melakukan panen raya bersama.
Bupati OKUT : Pergantian Tanaman Bisa Memutus Serangan Hama
//Petani Kesulitan Basmi Hama Tikus
MARTAPURA, SRIPO - Untuk memaksimalkan hasil panen padi dan palawija di Kabupaten OKU Timur setiap tahunnya, Pemerintah OKU Timur menghimbau petani untuk memanfaatkan masa tanam ketiga atau akhir tahun untuk menanam palawija atau kacang-kacangan.
Hal itu dilakukan sehingga hama tanaman padi yang sebelumnya mudah menyebar akan mati karena tanaman pada lahan sawah berganti. Selain itu dengan adanya pergantian tanaman pada lahan sawah juga dapat mengembalikan unsur hara tanah yang nantinya akan menambah kesuburan dan hasil panen untuk tanaman padi.
Bahkan untuk merangsang agar hasil pertanian tersebut semakin meningkat, pemerintah memberikan bantuan bibit jagung dan palawija kepada masyarakat sehingga lahan sawah warga pada akhir tahun bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman selain padi.
"Racun dan pestisida tidak akan mampir memutus mata rantai hama pada tanaman padi. Cara paling efektif adalah dengan mengganti tanaman padi dengan tanaman palawija atau sejenisnya sehingga unsur hara tanah akan kembali serta hama yang ada juga tidak berkembang karena lahan yang selama ini ditanami padi sementara diganti dengan palawija," kata Kholid dihadapan masyarakat ketika menggelar pengajian rutin Minggu (6/10).
Menurut Kholid, selama ini hama wereng menyerang dengan ganas namun dengan mengganti dengan tanaman palawija. Maka hama wereng otomatis akan habis serta tidak akan menyerang tanaman palawija. Demikian juga dengan hama palawija tidak akan menyerang tanaman padi petani ketika musim tanam padi kembali dilakukan.
Dengan demikian lanjut Kholid, maka siklus hama padi bisa terputus sehingga petani tidak mengalami kesulitan untuk memberantas hama yang selama ini meresahkan dan menyebabkan kerugian bahkan kegagalan panen.
Sementara Aminah, petani asal Kecamatan Belitang mengatakan, pergantian masa tanam antara tanaman padi dengan pakawija memang bisa memutus mata rantai serangan hama wereng dan sejenisnya. Namun untuk hama tikus petani kata dia, masih mengalami kesulitan untuk memberantasnya.
"Pemerintah harus memiliki formula khusus untuk memberantas serangan hama tikus ini. Petani selalu merugi akibat serangannya," katanya.
Berbagai cara kata dia, sudah dilakukan untuk memusnahkan hama tikus mulai dari memberikan racun hingga membongkar sarangnya dengan menggunakan peralatan canggih. Namun hal itu tidak bisa membasmi hama tikus bahkan terkadang serangan hama tikus lebih banyak terutama setelah musim hujan.
"Harapan kita agar ada formula khusus dalam membasmi serangan hama tikus ini," katanya. (hen).
0 Response to "Berita Martapura Minggu (6/10) pergantian masa tanam putuskan serangan hama"
Post a Comment