Musim Hujan Tak Kunjung Normal, Sayur Mayur di OKU Selatan Beranjak Naik
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah
MUARADUA, SRIPO--Musim hujan yang tak kunjung normal, membuat harga sayur-mayur di Pasar Tradisional Saka Selabung Muaradua belum stabil bahkan mengalami lonjakan harga. Minggu (29/9/2019).
Bahkan dampak musim kemarau hampir semua jenis sayur - mengalami lonjakan kenaikan dimulai dari Rp 500 hingga Rp 2 ribu, pada tiap jenis sayuran yang di jual oleh pedagang di pasar.
"Ya, karena pengaruh oleh musim kemarau, jadi naik kisaran Rp 500 Rp 2 ribu ,"terang pedagang Suwito Minggu (29/9).
Disampaikannya harga mulai mengalami kenaikan sejak idul adha lalu hingga saat ini karena dampak musim kemarau, seperti sayur, Daun Sawi, Buncis, Daun Sop, Kentang dan Timun serta sayur mayur lainnya.
"Iya, sejak akhir lebaran lalu, terus merangkak naik karena musim kemarau,"tambah Dia.
Sementara pedagang lainnya Ucok, mengatakan dampak musim kemarau pada pedagang yakni berkurangnya stok yang ada dari pemasok luar daerah tersebut.
"informasinya, sayur-mayur yang dipasok dari Kabupaten Lampung Barat yang mengalami gagal panen, sebagai pedagang stok yang didapat otomatis berkurang,"katanya.
Pantauan di lokasi, Minggu (29/9) sayur mayur yang mengalami kenaikan drastis yakni seperti kacang buncis timun dan kentang. Selain itu sayur mayur yang minim stok seperti kentang, sayur kol buncis serta daun sop, yang kerap dipasok dari luar daerah.
Berbeda dengan Cabai mengalami penurunan sebelumnya hingga Rp 40 ribu saat ini hanya berkisar Rp 25 - 30 ribu perkilogramnya.(cr28).
SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRIANSYAH
Pedagang Pasar : Pedagang Sayur Mayur di Pasar Saka Selabung Muaradua, Minggu (29/9/2019).


0 Response to "Musim Hujan Tak Kunjung Normal, Sayur Mayur di OKU Selatan Beranjak Naik"
Post a Comment