Buy and Sell text links

Berita martapura Kamis (12/9) warga tanam jagung dilahan sawah

Foto: SRIPO/EVAN HENDRA

Teks Foto: TANAM JAGUNG - Warga memanfaatkan lahan sawah yang kekeringan dengan tanaman jagung. Namun tanaman jagung warga mulai diserang hama.



Tanaman Jagung Warga Diserang Ulat

//Manfaatkan Sawah Kering Tanam Jagung 




MARTAPURA, SRIPO - Musim kemarau yang sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir menyebabkan lahan persawahan warga mengalami kekeringan. Ditambah lagi adanya perbaikan saluran irigasi teknis sehingga membuat pengairan persawahan warga terhenti.

Untuk mensiasati kekeringan tersebut, warga memanfaatkan lahan persawahan dengan menanam jagung, namun warga khawatir tanaman jagung mereka banyak diserang ulat yang sulit untuk diberantas. Petani khawatir tanaman jagung mereka akan mengalami gagal tanam karena ulat menyerang ketika tanaman padi masih berumur beberapa Minggu.

"Sudah disemprot. Namun tetap saja  petani khawatir karena penyemprotan yang tidak maksimal tidak dapat membasmi serangan hama," ungkap Supratman (34) petani asal desa Belitang ketika diwawancarai Kamis (12/9/2019).

Hama pada tanaman jagung kata  Supratman cukup sulit diberantas karena ulaynya masuk kedalam gulungan daun yang baru muncul sehingga penyemprotan untuk membasminya harus benar-benar maksimal dan dimasukkan kedalam gulungan daunnya.

"Saya punya dua hektare tanaman jagung. Penyemprotannya membutuhkan waktu hingga enam jam karena racunnya harus benar-benar masuk kedalam daun jagung," katanya.

Penyemprotannya juga kata dia, dilakukan sekitar pukul 04.30 dinihari atau pukul 16.00 sore hari. Karena pada waktu itulah hama pada tanaman jagung akan keluar dan memakan daun jagung. Sehingga jika dibiarkan akan menyebabkan tanamanya kehabisan daun dan mati.

"Kalau siang hari hama ulatnya bersembunyi jadi akan sia-sia Waku penyemprotannya. Jika tidak terkena langsung dengan hama ulatnya, maka hamanya tidak akan mati," katanya.

Sementara Sumarni petani lainnya mengatakan serangan hama pada tanaman jagung saat ini sangat membahayakan karena bisa menyebabkan kegagalan tanam jika tidak segera dibasmi.

"Selain menyemprot, petani juga harus rutin melakukan penyiraman setiap hari karena jika tidak maka tanamannya akan mati dan tidak akan tumbuh dengan subur," katanya.

Untuk pengairan tanaman jagung kata dia, warga menggunakan sumur bor. Namun pengairan sumur bor hanya bisa dilakukan untuk mengairi tanaman jagung. Sedangkan untuk mengairi tanaman padi sumur bor tidak akan mampu. Selain itu biaya untuk bahan bakar juga terlalu besar. 

"Kalau untuk menyiram padi. Modalnya akan membengkak bahkan bisa jadi petani merugi," katanya. (hen).

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Berita martapura Kamis (12/9) warga tanam jagung dilahan sawah"