Pekerja PT TBL Tidak Boleh Hamil
* Pekerja Datangi Kantor DPRD Banyuasin Minta Perlindungan
BANYUASIN, SRIPO -- Pekerja dari Perusahaan PT Tunas Baru Lampung (TBL) datangi Kantor DPRD Banyuasin, untuk minta perlindungan terkait pemberhentian secara sepihak, Selasa (20/8/2019).
Kedatangan 73 perwakilan tenaga buruh ke kantor DPRD Banyuasin, tidak lain untuk meminta wakil rakyat untuk memperhatikan rakyatnya yang kini tak berdaya dibuat oleh pihak perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan.
"Tenaga buruh yang berkerja sudah tahunan. Tak kunjung diangkat menjadi karyawan. Lebih lagi, banyak tenaga buruh diberhentikan secara sepihak," kata koordinator lapangan Kiagus H Zainuddin Ali dari serikat pemerja Indonesia.
Masih kata Kiagus, setiap pekerja hamil dipastikan mendapat surat pemberhentian. "Perusahaan PT TBL di wilayah Desa Sido Mulyo Kecamatan Air Kumbang Banyuasin perlu ditinjau ulang izinnya," tegas Kiagus panjang lebar, setiap buruh hamil selalu diberhentikan.
Para aksi demo tadi, langsung diterima oleh Komisi IV DPRD Banyuasin, Nur Kholis, Syamsul Rizal, Darul Khutni dan Asisten 1 Setda Banyuasin Dr HM Senen HAR SIP MSi, Kasat Pol PP Drs H Indra Hadi, Kapolsek Pangkalam Balai AKP Indrowono, dan dari Kodim 0430.
Komisi IV DPRD Banyuasin Darul Khutni mengatakan, nanti kita lihat dulu persoalan seperti apa. Setelah medapat penjelasan dasri pekerja. Nanti barulah kita jadwalkan untuk memanggil pihak perusahaan. "Pihak perusahaan akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait tenaga kerja yang menurut pekerja ada yang diberhtikan secara sepihaj," ucap Darul apalagi pekerja perempuan tidak boleh hamil. Kalau hamil diberhentikan.
"Inikan aneh, masak perusahaan tidak boleh pekerja yang telah berkeluarga tidak bpleh hami. Seharusnya, pekerja seperti itu diberikan izin untuk melahirkan," tegas Darul yang dipastikan pihak perusahaan PT TBL akan dipanggil. (mbd)
SRIPO/MAT BODOK
Koordinator lapangan Kiagus H Zainuddin Ali saat menyampaikan aksi di depan kantor DPRD Banyuasin.
0 Response to "Berita Banyuasin 4"
Post a Comment