Tugino Salah Satu Karyawan Sampoerna
· Faktor Ekonomi Lalu Ikat Leher
KAYUAGUNG, SRIPO – Tugino ditemukan tak bernyawa dengan cara mengikatkan tali di kusen pintu rumah dengan leher terikat. Korban pertama kali ditemukan oleh anak kandungnya bernama Agus Susanto (21), Sabtu (12/1/2019).
Menurut informasi dari kepolisian, bahwa korban tewas dipastikan dengan cara gantung diri. Lantaran faktor ekonomi. Sebab itu, korban nekat mengakhiri hidupnya tak kuat dengan keadaan ekonomi semakin sulit. Apalagi dalam waktu dekat ini, korban ada acara hajatan. Sementara dirinya selaku kepala rumah tangga tidak memiliki uang untuk melancarkan acara pernikahan anaknya.
Kapolres OKI, AKBP Donni Eka Syaputra SH SIk MM melalui Kasub Humas Ipda Suhendri SH membenarkan, korban yang tewas tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara mengikatkan tali kebagian leher dan ke kayu rumah. Menurut keterangan dari istri korban ketika di mintai keterangan dari Kapolsubsektor Mesuji Raya, Ipda lham Parlindungan menyebutkan, korban salah satu karyawan kebun Belida PT Sampoerna Agro Tbk.
"Orang yang pertama menemukan korban adalah anaknya bernama Agus Susanto, yang menerangkan bahwa pukul 05.30 melihat korban telah tergantung di kusen pintu gudang alat panen (bekas camp karyawan)," kata Suhendri yang menirukan laporan dari Ipda Ilham.
Masih katanya, untuk keterangan saksi yang juga istri korban, lanjutnya, terakhir kali bertemu dengan korban pada, Jumat, 11 Januari 2019, pukul 23.00, saat mau tidur. Istri korban juga menerangkan, bahwa selama ini tidak ada masalah atau ribut dengan korban.
"Kata istrinya kemungkinan korban gantung diri dikarenakan latar belakang masalah ekonomi, karena bulan Februari ini salah satu anak korban ada yang mau menikah dan mereka tidak memiliki biaya untuk pernikahan tersebut," tutur Suhendri.
Dijelaskan Suhendri, dari tubuh korban Tugino yang tinggal bersama keluarganya di Camp kebun Belida PT Sampoerna Agro Tbk ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Memang korban meninggal dunia akibat bunuh diri.
"Kita telah lakukan olah TKP serta meminta keterangan saksi-saksi. Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban, dimana ciri-ciri kematian akibat gantung diri terdapat pada korban seperti lidah menjulur, keluarnya cairan dari kemaluan dan kotoran dari anus," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidak Kesejahteraan Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Kabupaten OKI, Ustadz Alex Gozi menyesalkan, mengapa harus mengakhir hidup dengan cara seperti itu, karena tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan asalkan izin Allah SWT.
"Kita harus sabar dalam menghadapi segala sesuatu cobaan di dunia ini. Sebab, Allah tidak akan menguji umatnya diluar kemampuan," tandasnya. (mbd)
0 Response to "Berita OKI"
Post a Comment