Foto: SRIPO/EVAN HENDRA
Teks Foto: BERAS NAIK - Salah satu petani di kabupaten OKU Timur menunjukkan beras hasil pertanian di wilayah Belitang.
Harga Beras Naik Petani Sumringah
//Kisaran Rp. 9.500 per Kilogram
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Harga beras di Kabupaten OKU Timur awal tahun 2019 mengalami kenaikan sekitar Rp. 500 per kilogram menjadi Rp. 9.500 per kilogram. Sebelumnya harga beras berada dalam kisaran Rp. 8.500 per kilogram.
Kenaikan harga beras tersebut membuat petani di Kabupaten OKU Timur sumringah mengingat masyarakat OKU Timur mayoritas merupakan petani padi baik lahan sawah irigasi teknis maupun sawah tadah hujan.
Petani berharap, kenaikan harga beras tersebut tetap bertahan hingga beberapa bulan kedepan terutama saat musim panen raya tiba yang diperkirakan akan jatuh sekitar bulan Maret 2019 mendatang. Sedangkan untuk harga di pasaran, beras per kilogram sekitar Rp. 10.500 hingga Rp. 11 ribu per kilogram.
"Tentunya harapan petani agar harga beras ini tidak mengalami penurunan hingga musim panen mendatang. Petani selalu was-was harga beras anjlok ketika musim panen," ungkap Dwi, Warga Belitang Kamis (10/1).
Menurut Dwi, merupakan hukum ekonomi harga hasil pertanian mengalami penurunan ketika panen raya tiba. Dirinya berharap pemerintah memiliki kebijakan sehingga harga beras tetap bertahan di angka Rp. 8.000 per kilogram.
"Jika setiap musim panen harga beras anjlok, kapan petani akan sejahtera. Harapan petani pemerintah memiliki strategi jitu untuk mempertahankan harga hasil pertanian dengan harga yang stabil," katanya.
Sedangkan Syarif mengungkapkan kenaikan harga beras di Kabupaten OKU Timur disebabkan karena mulai menipisnya stok beras ditingkat petani. Bahkan kata dia bisa dikatakan saat ini harga penjual mengalami kesulitan untuk mendapatkan beras agar bisa dijual kembali di pasaran.
"Stok beras petani mulai menipis sehingga menyebabkan harga mengalami kenaikan. Petani berharap harga terus meningkat meskipun musim panen sudah tiba," katanya.
Sementara kepala dinas Pertanian OKU Timur Ir Ruzuan Effendi mengatakan kenaikan harga beras selalu terjadi ketika stok ditingkat petani menipis. Untuk itu dirinya menghimbau kepada petani untuk dapat menahan stok gabah sehingga harga meningkat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
"Sudah hukum ekonomi saat musim panen harga menurun. Kita sudah menghimbau petani agar tidak menjual seluruh hasil panen hingga harga mengalami kenaikan seperti sekarang," katanya. (hen).
0 Response to "Berita Martapura Kamis (10/1) harga beras naik petani sumringah"
Post a Comment