Buy and Sell text links

Fwd:

Untuk halaman 1 bung2

Dikirim dari iPad saya

Awal pesan yang diteruskan:

Dari: iqbal alisyahbana <ikanmujair85@gmail.com>
Tanggal: 27 Desember 2018 17.50.46 WIB
Kepada: Weny Ramdiastuti <wenytribun@gmail.com>, Weny Ramdiastuti <ramdiweny@gmail.com>, Hadi Prayogo <hadiprayogo9@gmail.com>, seri sumeks <serisumeks@gmail.com>, Palembang Ekspres <plg.ekspres02@gmail.com>, Suara Nusantara koran <suaranusantara@ymail.com>, Rizky Darmawindra <rizkyindopos@gmail.com>, Manzalkhan <manzal2000@gmail.com>, Ardhiansyah.nugraha@yahoo.co.id, hu beritapagi <huberitapagi@gmail.com>

 Rapat dengan Menko Perekonomian, HD Ajukan Revisi KEK TAA

Jakarta - Didampingi Asisten II dan sejumlah staf khususnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengikuti rapat pembahasan perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api (TAA) bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution di Situation Room, Gedung Ali Wadhana  Jakarta Pusat, Kamis (27/12). Dalam rapat ini HD mengajukan revisi terkait kelanjutan KEK TAA.

Dikatakan HD, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api - Api (KEK TAA) merupakan impian besar bagi masyarakat Provinsi Sumsel. Karena jika kawasan ini terwujud maka akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Sumsel yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat KEK TAA memiliki potensi yang sangat luar biasa.

Meski baru 3 bulan menjabat sebagai Gubernur Sumsel HD mengaku sudah melihat keunggulan strategis KEK TAA. Kawasan ini menurutnya dapat diandalkan menjadi pusat industri hilirisasi lokasi sumber daya seperti karet, kelapa sawit dan batubara yang dapat meningkatkan nilai tambah. 

Bukan itu saja, KEK TAA merupakan keinginan masyarakat Sumsel dan jika itu terwujud maka akan berdampak pada meningkatnya perekonomian serta membuka lapangan pekerjaan. Namun demikian saat meninjau ke Pelabuhan TAA bulan lalu ia mendapati bahwa lokasi pelabuhan Tanjung Carat berada cukup jauh dari KEK TAA.

 "Jadi ketika pak Menteri meninjau lokasi itu dulu, beliau juga bingung kok bisa disana. Terlebih saya belum sampai 3 bulan menjabat Gubernur Sumsel dan saya lihat lokasi tersebut tidak mungkin juga. Akhirnya saya minta kepada pak Menteri untuk merevisi"katanya.

Lebih jauh dijelaskan HD, revisi ini bukan bertujuan membatalkan KEK TAA akan tetapi merevisi agar Tanjung Carat dijadikan bagian dari KEK TAA. 

" Saya minta revisi. Merevisi agar memasukan Tanjung Carat menjadi bagian dari KEK TAA ini, tanpa itu tidak jalan. Dan kita tidak mungkin membatalkan ini karena APBD sudah terlanjur banyak masuk kesana, itu persoalannya," jelas HD usai rapat yang berlangsung tertutup tersebut.

Selain pelabuhan, kawasan ini nantinya juga akan dimaksimalkan untuk daerah industri yang meliputi refinery kilang minyak, petro kimia serta industri pengolahan sawit. Tak hanya membahas soal KEK TAA, rapat itu juga mambahas Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. 

Untuk diketahui saat ini luas KEK TAA yang ada sebesar 2030 hektare. Sementara agar kawasan ini bisa terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Carat dibutuhkan lagi perluasan lahan sesuai usulan penambahan sebesar 2202 hektare.

Seperti dikatakan  Direktur Utama PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS) I Gede Surya Negara  penambahan luas lahan untuk kebutuhan Tanjung Carat ini penting dilakukan karena sangat berkaitan dengan minat para investor.

"Usulan perluasan kawasan reklamasi Tanjung Carat ini sudah dilakukan sejak tahun 2014. Pelabuhan Tanjung Carat (Pelabuhan Laut Dalam) ini harus ada agar orang mau berinvestasi," jelasnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fwd: "