Ada foto
Teks foto
SRIPO/BEW
BERIKAN KETERANGAN - Hermansyah, ketika memberikan keterangannya di depan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Jumat (16/11).
Keluarga Tunggui Otopsi Yuheri
//Meninggal Dunia tak Wajar di Lapas
PALEMBANG, SRIPO - Hermansyah (60), tampak kebingungan dan tak tahu harua berbuat apa saat berada di depan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Jumat (16/11).
Ketika itu Hermansyah sedang menunggu hasil pemeriksaan otopsi jasad Yuheri (47), adik sepupunya yang meninggal dunia secara tak wajar. Hermansyah mengakui bahwa Yuheri meninggal dunia dengan kondisi ada bekas luka di kepala, bagian pinggang, dan kaki.
Korban Yuheri meninggal dunia saat berada di Lapas Muara Enim yang statusnya sebagai tahanan dan diketahui sebentar lagi akan menjalani sidang atas kasus penganiayaan. Yuheri tercatat sebagai warga Desa Rambang Daku Kabupaten Muara Enim.
"Setahu saya selama ini kondisinya (Yuheri) sehat saat diamankan polisi dan diarahkan di kantor polisi setempat. Lalu kemudian dipindahkan ke lapas, dan kemudian mendadak sakit yang akhirnya meninggal dunia," ujar Hermansyah.
Dikatakan Hermansyah, Yuheri dipindahkan ke lapas pada Rabu (7/11). Namun mendadak sakit dan meninggal dunia pada Kamis (17/11) sekitar pukul 09.30.
"Memang sebelumnya sempat koma dan dirawat. Namun akhirnya meninggal dunia. Kami merasa curiga karena ada bekas luka dan kami minta diotopsi," ujar Hermansyah.
Diakui Hermansyah, adik sepupunya ini ditangkap polisi atas perkara ribut dengan seorang kades (kepala desa). Namun kasus tidak diketahui secara pasti.
"Kami dari pihak keluarga saat ini hanya bisa menunggu hasil otopsi dan visum. Intinya kami tidak terima Yuheri meninggal dunia dengan tidak wajar, karena banyak bekas lukanya," ujar Hermansyah.(bew)
0 Response to "1611bew1.kas"
Post a Comment