Buy and Sell text links

1411bew2.kot

Ada foto
Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
RAKOR SAR - Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Iriansyah didampingi Dir Kesiap Siagaan Basarnas Didi Hamzah yang menyematkan tanda kesiapan kepada peserta rakor di Hotel Santika Premiere Palembang, Rabu (14/11).


15 Menit Sampai ke Lokasi
//SOP Tanggap Bencana

PALEMBANG, SRIPO - Wilayah Sumsel yang cukup luas dan memiliki potensi bencana, membutuhkan sinergitas dalam upaya penanganan tanggap bencana. Terutama dalam penanganan kecelakaan pelayaran yang terjadi di Sungai Musi.

Maka itu perlu adanya sinergitas antara petugas Kantor Pencarian dan Pertolongan Palembang (Basarnas Palembang), TNI, Polri, dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) yang berada di wilayah Sumsel.

"Wilayah Sumsel ini luas dengan aliran Sungai Muaibyang panjang. Jadi banyak warga membutuhkan bantuan bila ada insiden. Kantor SAR itu tidak punya disetiap kabupaten, maka itu dari kita punya potensi SAR dari TNI, Polri dan BPBD," ujar Didi Hamzah, Dir Kesiap Siagaan Basarnas Palembang, pada saat rapat koordinasi (rakor) potensi SAR di Hotel Santika Premiere Palembang, Rabu (14/11).

Didi mengatakan, dalam rakor ini salah satu hal mendasar yang dibahas yaknibterkait dengan kejadian musibah atau bencana apa saja yang sering terjadi. "Baik sifatnya itu faktor alam, atau insiden lainnya. Maka itu memang perlu adanya kerjasama antar Basarnas, TNI, Polri, dan BPBD yang ada di Sumsel," ujar Didi.

Kepala Kantor SAR/Basarnas Palembang Belty Dj Koaas mengatakan, ada dua koordinasi dimanfaatkannya yakni secara pemetaan dan praktis, yang tujuannya satu yakni kekompakan sebuah tim gabungan yang bisa dilihat didengar dan dirasakan.

Kekompakan ini dapat dilihat dari kesamaan pola kerja maupun pola pikir. Karena Basarnas tidak bisa bekerja sendirian menghadapi Sumsel dengan wilayah seluas 10 ribu km. Dikarenakan
Basarnas hanya ada di Palembang, Banyuasin, Musirawas dan Pagaralam. Jadi memang perlu koordinasi guna memantapkan kerja SAR. 

"Sesuai SOP dalam menghadapi setiap kejadian, Basarnas harus 30 menit prepar, sehingga dalam waktu 15 menit sudah di lokasi, tentu tergantung jarak dan situasinya," ujarnya.

Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Sumsel Iriansyah mengatakan, sebagai salah satu badan SAR kedepannya mesti lebib siap akan setiap kejadian, karena musibah disuatu tempat tidak bisa diketahaui kapan terjadi. 

Jadi mulai dari bagaimana mengantisipasinya, sosialisasi, hingga penanganan yang tepat. "Kita tidak bisa bekerja sendiri, harus ada kerja sama dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri," ujarnya.(bew)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "1411bew2.kot"