Buy and Sell text links

Ditolak PKS, Buah Sawit Busuk Di Pohon

Ditolak PKS, Buah Sawit Busuk Di Pohon
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Penderitaan para petani Sawit semakin parah. Sudah harganya murah, kemudian ditolak oleh beberapa Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta yang beroperasi di Muaraenim, akibat ratusan hektar buah sawit milik rakyat terancam membusuk.
"Harga kelapa sawit ditingkat petani tinggal Rp 600/kg. Sudah murah, ternyata ditolak lagi oleh PKS," tukas salah seorang petani Sawit Iin warga Ujan Masn Muaraenim, Rabu (31/10/2018).
Menurut Iin, selama ini, pihaknya dan petani lainnya, biasanya menjual kepala sawitnya ke PKS milik PT Suryabumi Agrolanggeng dan PT Cifu. Namun untuk PKS PT Suryabumi Agrolanggeng sudah dua bulan ini menolak membeli buah kelapa sawit milik petani, sedangkan PKS milik PT Cifu sudah dua minggu menolak membeli buah kelapa sawit milik petani.
Akibat mereka tidak membeli, otomotis para petani tidak bisa memanen sawit karena tidak ada pembeli dan membiarkannya membusuk di pohon.
"Daripada dipanen busuk dibawah pohon lebih rugi, sebab kita panen dan sebagainya keluar biaya. Jadi lebih baik dibiarkan saja, ruginya lebih sedikit," ujar Iin.
Dikatakan Iin, alasan mereka perusahaan PKS tersebut tidak membeli sawit petani, karena tangki Crude Palm Oil (CPO) pada PKS yang mereka miliki kondisinya masih penuh yang dihasilkan dari kebun sawit milik perusahaan itu sendiri. Untuk itu, pihaknya meminta agar pemerintah segera mengambil sikap  terhadap permasalahan ini, agar kondisi masyarakat petani kelapa sawit tidak semakin terpuruk.
Sementara itu di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Perkebunan Dirjen Perkebunan RI, Drs Dudi Gunadi MSc, mengatakan, bahwa permasalahan harga kelapa sawit petani sepenuhnya tergantung dengan harga mekanisme pasar. Meski demikian, pemerintah saat ini terus berupaya mencarikan solusi agar harga kelapa sawit petani bisa tinggi, sehingga petani bisa sejahtera, diantaranya adalah membuat kelompok tani. Setelah terbentuk, kelompok tani tersebut bergabung lagi sehingga menjadi besar dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan gabungan koperasi. Dengan adanya gabungan kelompok tani dan koperasi tani tersebut, tentu hasil produksi sawit yang dihasilkan akan menjadi besar. Nah, disanalah peran pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perkebunan Muaraenim bisa memfasilitasi mereka untuk membuat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sendiri yang digunakan untuk mengolah kelapa sawit yang dihasilkan para petani. Sehingga kedepan, para petani kelapa sawit tidak tergantung lagi dengan PKS milik perusahaan, dan harga kelapa sawit bisa bersaing sehat. Solusi kedua, supaya petani kelapa sawit menjaga kualitas produksinya.
"Kadang-kadang buah kelapa sawit yang diproduksi petani besar-besar, tetapi kadar CPO nya rendah, sehingga mempengaruhi harga jualnya. Sehingga petani harus menjaga kualitas buah kelapa sawit yang diproduksinya," anjurnya.(ari)
CAPTION FOTO :
Dudi Gunadi : Direktur Perlindungan Perkebunan Dirjen Perkebunan RI
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Ditolak PKS, Buah Sawit Busuk Di Pohon"