Buy and Sell text links

Berita OKI


Setiap Tahun Menjadi Bahan Evaluasi
* OKI Expo Sepi Pengunjung
KAYUAGUNG, SRIPO -  Perhelatan OKI Expo yang baru saja digelar Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menyambut Hari Ulang Tahun ke-73. Kurang diminati oleh pihak perusahaan yang ada di wilayah OKI.
Sebab itu, berbagai evaluasi akan dilakukan oleh dinas perdagangan Kabupaten OKI, terkait pelaksanaan OKI Expo yang tidak menonjolkan penghasilan atau ragam seni budaya di wilayah masing-masing.
Demikian, pantauan wartawan saat pelaksanaan OKI Expo, sepi dari pengunjung dan stand yang ditampilkan tak sesuai dengan keadaan kegiatan dan budaya seni di daerah daerahnya. Jelas OKI Expo tidak menonjolkan peradaban, pameran yang harus ditonjolkan.
Wakil Ketua DPD Jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah (JPKP) Kabupaten OKI, M Ali Musa SE mengatakan, seyogjanya perhelatan OKI Expo harus ngaca pada kegiatan sebelumnya. Karena kegiatan tahun ini jelas hanya menghamburkan uang dan tak ada azaz manfaatnya ke masyarakat.
"Ini namanya kegiatan sia-sia yang hanya menghabiskan uang negara. Lebih jelas kegiatan ini menunggangi pasar malam dan hanya menguntungkan pihak luar datang ke OKI, hanya membawa duit," kata Ali jelas pemerintah hanya main-main dalam acara tahunan ini.
"Masak setiap tahun kegiatan OKI Expo menjadi ajang evaluasi terus," ucap Ali panjang lebar, dirinya tak ingin selalu menjadi evaluasi dan kapan terlaksana lebih baik dan meriah bagi masyarakay OKI bukan hanya untuk golongan pejabat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan OKI, Sudiyanto Djakfar mengatakan, karena pada perhelatan OKI Expo lalu, baru sedikit pihak swasta yang ikut, padahal banyak sekali perusahaan swasta yang ada di OKI ini. "Mereka memiliki hasil produksi yang bisa dipamerkan," terangnya, Rabu (17/10).
Menurutnya,  tahun ini baru Bulog dan beberapa bank yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Selain itu pihaknya juga ingin pengusaha lokal lebih meningkatkan hasil olahannya khususnya packing. "Kalau dilihat packing yang dihasilkan kurang menarik, padahal hasil produksinya bernilai ekonomis seperti terasi dari Tulung Selapan Kemplang dan sejenisnya," bebernya.

Dikatakannya, jika packingnya bagus maka akan meningkatkan nilai jual yang tinggi terhadap produksi tersebut. Apalagi usaha ini sudah lama dilakukan bahkan dikenal hingga Nusantara.
Ditanya masalah kunjungan selama OKI Expo saat itu, Sudiyanto menuturkan, cukup banyak, karena bukan hanya produksi saja yang dipamerkan tapi juga pelayanan khususnya perekaman e-KTP yang diminati para pengunjung.
"Dalam kegiatan tersebut target transaksi juga sama dengan apa yang diharapkan lebih kurang Rp 3 miliar perputaran uang yang dihasilkan, karena banyak yang memborong kerajinan mulai dari songket, tikar hingga hasil pertanian," tukasnya.
Sementara itu, Camat Sirah Pulau Padang, Herliansyah menambahkan, selama OKI Expo berbagai kerajinan khas wilayahnya dipamerkan, semuanya diminati seperti tas handmade dan makanan ringan. (mbd)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Berita OKI"