Foto: SRIPO/EVAN HENDRA
Teks Foto: KERING - Lahan sawah tadah hujan yang mengalami kekeringan dan tidak bisa digarap hingga musim penghujan akhir tahun.
Petani Stop Garap Lahan
//Sawah Tadah Hujan Mengering
MARTAPURA, SRIPO - Musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir menyebabkan lahan sawah tadah hujan yang ada di wilayah OKU Timur mulai mengering dan tidak bisa digarap hingga musim penghujan akhir tahun mendatang.
Menurut Dwi (28) warga Belitang Jumat (7/9) mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir petani tidak bisa melakukan penggarapan lahan untuk menanam padi karena mengalami kekeringan. Bahkan sebagian petani yang bisa mengandalkan sumur bor hanya bisa menggarap lahan untuk menanam sayuran.
"Biasanya kekeringan terjadi hingga akhir tahun 2018. Petani tadah hujan biasa hanya bisa menggarap lahan dua kali dalam satu tahun. Berbeda dengan lahan irigasi tekhnis yang bisa digarap tiga kali setiap tahunnya," jelasnya.
Dikatakan Dwi, petani sawah tadah hujan biasanya memanfaatkan lahan sawah yang tidak bisa digarap untuk menanam palawija. Namun tidak sedikit juga petani yang membiarkan lahan sawahnya terbengkalai hingga musim tanam kembali.
"Lahan sawah yang rendah biasanya masih menyisakan air dan bisa digarap untuk menanam palawija. Namun untuk lahan yang ada di dataran tinggi biasanya tidak bisa digarap lagi karena sudah kering bahkan pecah-pecah," jelasnya.
Sementara Andri petani lainnya mengatakan musim tanam dalam satu tahun sebagian besar petani hanya dilakukan sebanyak dua kali. Sedangkan masa istirahat dilakukan saat musim kemarau untuk mengembalikan unsur hara tanah.
"Jadi terkadang memang dibiarkan terbengkalau sehingga selama masa tenggang, unsur hara tanah bisa kembali dan tanah kembali subur," katanya.
Biasanya kata dia, meskipun petani melakukan penanaman, hasil panen tidak akan maksimal karena tidak ada masa istirahat untuk penggarapan lahan dalam satu tahun.
"Musim tanam biasanya pada bulan Desember dan anen bulan Maret. Maret kembali melakukan penggarapan dan panen Juni. Juni hingga desember biasanya petani istirahat sejenak menjelang musim penghujan," jelasnya. (hen).
0 Response to "Berita martapura Rabu (7/9) petani stop garap lahan"
Post a Comment