Buy and Sell text links

Berita martapura jumat (28/9) cabai layu akibat cuaca ekstrem

‎Foto: SRIPO/EVAN HENDRA

Teks Foto: LAYU - Tanaman Cabai milik Jono yang layu akibat cuaca ekstrim dan serangan hama ulat. 


Petani Cabai Terancam Gagal  Panen

//Disebabkan Cuaca Ekstrim dan Serangan Ulat


MARTAPURA, SRIPO - Cuaca ekstrem akibat kemarau yang melanda Kabupaten di OKU Timur sejak beberapa bulan terakhir mengakibatkan sejumlah tanaman cabai milik petani layu dan rusak. Bukan hanya itu, meskipun petani berusaha menjaga suhu tanaman dengan melakukan penyiraman ancaman tetap terjadi karena adanya serangan hama ulat sehingga menyebabkan tanaman keriting bahkan layu.

"Untuk menanam padi suplai air tidak mencukupi. Biasanya menjelang musim tanam akhir tahun petani memanfaatkan lahan untuk menanam palawija dan cabai. Namun saat ini tanaman cabai justru diserang ulat," ungkap Jono petani asal Desa Sukamulya Kecamatan Semendawai Suku III Jumat (28/9).

Menurut Jono, sebagian besar petani di wilayah tersebut memanfaatkan lahan untuk menanam cabai. Namun serangan hama membuat petani kebingungan karena sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir sehingga membuat petani khawatir.

"Tanaman cabai belum berbuah dan baru berusia satu hingga dua bulan. Jika tidak segera diatasi kemungkinan gagal panen bisa saja terjadi," jelasnya.

Dirinya mengaku meskipun tanaman cabai miliknya nantinya bertahan hingga berbuah namun hasilnya kemungkinan tidak akan maksimal karena hama sudah menyerang sejak cabai masih kecil yang tentu saja akan berdampak pada hasil panen.

"Sebenarnya yang menyebabkan tanaman menjadi layu adalah cuaca ekstrem. Yang terkadang sangat panas dan langsung hujan. Saat tanaman layu, ulat menyerang dan menyebabkan daunnya keriting," jelasnya.

Jono mengaku menanam cabai sebanyak 1000 batang dengan pertumbuhan normal dirinya bisa mendapatkan hasil sebanyak tiga hingga empat kuintal. Namun, karena pengaruh cuaca ekstrem, dirinya bahkan tidak bisa memastikan apakah tanaman cabai miliknya tersebut bisa berbuah atau tidak.

Ungkapan serupa dikatakan Sam yang mengaku merugi akibat pengaruh cuaca ekstrem dan serangan hama ulat. Menurutnya, sejak satu minggu terakhir tanaman cabai miliknya banyak yang rusak bahkan mati karena serangan hama ulat tersebut.

"Kalau untuk harga cukup menggiurkan. Harga per kilogramnya saat ini mencapai Rp. 20.000. Namun jika melihat kondisi tanaman petani menjadi lesu dan tidak bergairah," jelasnya. (hen).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita martapura jumat (28/9) cabai layu akibat cuaca ekstrem"