Ada foto
Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
JALAN JONGKOK - Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat membincangi salah satu jukir yang terjaring razia premanisme ketika di Subdit III Jatanras Ditreskrimum Mapolda Sumsel, Senin (16/7).
Penjual Martabak pun Digaruk
//124 Pria Terjaring Razia Preman
PALEMBANG, SRIPO - Atet (60), penjual martabak hanya pasrah ketika terjaring razia premanisme yang digelar Unit Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, Senin (16/7).
Ketika itu Atet sedang akan mempersiapkan gerobak martabaknya di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Palembang. Namun saat itu Atet diminta temannya seorang juru parkir (jukir), untuk menjaga lahan parkir di dekat gerobaknya.
Tak lama kemudian datang petugas yang melakukan giat razia premanisme. Atet pun ditanyai petugas soal pungutan parkir dan Atet tak bisa menjawab. Bahkan Atet tak bisa menunjukan KTP sebagai kartu identitasnya, sehingga Atet pun dibawa petugas.
"Aku cuma diminta jaga parkir, itu pun hanya sebentar. Karena aku lagi mau jualan martabak. Tapi saat itu aku tidak bawa KTP, jadi dibawa polisi ke Polda," ujar Atet ketika dilakukan pendataan di Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.
Dari pantauan Sripo, giat razia premanisme dilakukan petugas yang tersebar diberbagai titik Kota Palembang. Mulai kawasan Jalan Jenderal Sudirman, kawasan Pasar Cinde, Jalan Kol Atmo, kawasan parkir liar PS Mall, Jalan Radial, dan sejumlah titik lainnya.
Sejumlah jukir dibuat kocar-kacir melihat kedatangan petugas. Bahkan ada sebagian jukir yang enggan dilakukan penertiban. Petugas pun dengan terpaksa melakukan pengamanan dan dibawa ke Polda Sumsel untuk dilakukan pendataan.
Dari giat razia premanisme, sebanyak 124 pria terjaring razia premanisme dan lansung digiring ke Mapolda Sumsel.
Beberapa diantaranya mengantongi barang bukti satu jeriken minuman keras jenis tuak dan narkoba jenis sabu. Pria yang kedapatan membawa sabu yakni Wawan (38), warga Plaju. Saat diperiksa oleh petugas kepolisian, Wawan berkilah bahwa dirinya yang memiliki sabu tersebut. "Saya nemu di jalan pak, daripada sayang saya ambil saja," kilahnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Direktur Ditreskrimum Kombes Pol Budi Suryanto mengatakan, razia yang digelar ini merupakan salah satu operasi untuk cipta kondisi memberantas kejahatan jalanan menjelang gelaran Asian Games 2018.
"Kejahatan jalanan seperti copet dan preman memang tidak terlalu masif. Namun aksi premanisme ini merupakan cikal bakal kejahatan jalanan yang lebih besar. Oleh karena itu harus diberantas sedini mungkin," ujarnya.
Dari ratusan yang diamankan, Jenderal bintang dua ini mengatakan, mayoritasnya merupakan juru parkir yang menjaga lahan yang merupakan kawasan dilarang parkir. Rentang usia yang diamankan dari umur 15-60 tahun.
"Dari yang tua dan muda ada yang diamankan. Kebanyakan mereka adalah juru parkir liar dan ada juga pengamen," jelasnya.
Sanksi yang akan dikenakan kepada ratusan pria yang terjaring razia tersebut merupakan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan aksi premanisme lagi kedepannya.
"Untuk saat ini dari data yang kami dapatkan, dari yang diamankan ini tidak ada yang melakukan tindak pidana. Namun identitas mereka sudah dicatat sehingga apabila melakukan tindak pidana kedepannya, akan dilakukan tindakan tegas," ujarnya.(bew)
0 Response to "1607bew1.kas"
Post a Comment