* Berikan Deadline Sebelum Lebaran
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Karena tidak ada kejelasan atas tuntutan ganti rugi lahan, warga yang berasal dari lima warga Desa yakni Desa Tanjung Raman, Muara Gula Baru, Pinang Belarik, Ujan Mas Baru, dan Ulak Bandung, ancam akan melakukan demo besar-besaran terhadap PT KAI.
"Ini sebagai peringatan, kami sudah cukup bersabar. Pokoknya kami berikan deadline sebelum lebaran, permasalahan tersebut sudah tuntas," ujar Koordinator Aksi Damai Arbain yang didampingi Lisan dan puluhan warga dari lima Desa di Dipo Gerbong PT KAI, Desa Tanjung Raman, Muaraenim, Rabu (16/5/2018) sekitar pukul 16.00.
Dalam aksi damai tersebut, warga yang berasal dari lima desa tersebut dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer membentangkan spanduk yang isinya meminta PT KAI menyetop pembangunan double track dan Dipo Gerbong, sebelum permasalahan lahan belum selesai. Warga sempat berorasi sebentar kemudian memasang spanduk di bangunan Dipo Gerbong PT KAI.
Menurut Arbain, bahwa permasalahan sengketa lahan dengan warga sudah cukup lama sejak tahun 2011 masalah double track dan tahun 2014 masalah pembangunan Dipo Gerbong, namun sampai pihak PT KAI tetap melaksanakan pembangunan Depo Gerbong, karena PT KAI mengklaim lahan yang digunakan adalah masih milik PT KAI. Padahal kami mempunyai bukti surat kepemilikan yang sah.
Atas tindaklanjut tuntutan kami, kata Arbain, pada tanggal 26 Maret 2018, dilakukan rapat dengan difasilitasi Pemkab Muaraenim dengan dihadiri warga, pihak PT KAI, pihak Kepresidenan serta instansi terkait. Dari keputusan rapat akhirnya disepakati bahwa untuk penyelesaiannya ditentukan maksimal 14 hari kerja sejak rapat tersebut. Namun kenyataannya hingga hari ini, tidak ada kejelasan dan kabarnya.
"Kami terus akan tuntut hak kami. Kami punya surat hak milik bukan asal caplok," ujar Arbain.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga pernah ribut sengketa lahan dengan PT KAI masalah pembangunan Double Track tahun 2011 dan Dipo Gerbong tahun 2014. Dan sebagian ada yang diganti rugi tanam tumbuh, namun sebagian belum.
Karena menggunakan lahan kita, kami minta harus ada penyelesaian ganti rugi lahan, namun permasalahan belum clear pihak PT KAI sudah melakukan pembangunan.(ari)
CAPTION FOTO :
Aksi Damai 1,2,3 : Karena tidak ada kejelasan atas tuntutan ganti rugi lahan, warga yang berasal dari lima warga Desa yakni Desa Tanjung Raman, Muara Gula Baru, Pinang Belarik, Ujan Mas Baru, dan Ulak Bandung, ancam akan melakukan demo besar-besaran terhadap PT KAI di Dipo Gerbong PT KAI, Desa Tanjung Raman, Muaraenim, Rabu (16/5).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Warga Lima Desa Minta PT KAI Serius Menyelesaikan Masalah Sengketa Lahan"
Post a Comment