Musim Hujan Produksi Kemplang Terganggu
INDERALAYA--Hujan yang terus mengguyur kawasan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan sekitarnya akhir-akhir ini, membuat usaha rakyat produksi kemplang di Desa Tebing Gerinting Inderalaya Selatan terganggu. Pasalnya, untuk proses mengeringkan kemplang tersebut membutuhkan cahaya panas matahari. Salah satu pengusaha kemplang di Desa Tebing Gerinting Utara Kecamatan Indralaya Selatan bernama Aida (50) mengatakan, sejak beberapa hari terakhir produksi kemplang yang ada di tempatnya ini sedikit terganggu, biasanya untuk mengeringkan kemplang cukup satu hari. "Namun seringnya hujan menyebabkan pengeringan kemplang membutuhkan satu sampai tiga hari, " jelasnya, Sabtu (16/12). Ia menambahkan, untuk produksi kemplang ditempatnya ini dalam sehari bisa menghasilkan 8000 keping, dengan perincian gandum/sagu sebanyak 100 kilo atau dua karung berukuran 50 kilogram.
"Untuk proses membuat kemplang ini dibantu oleh delapan orang pekerja yang berbeda-bidang tugasnya, ada yang mengaduk proses awal pembuatan kemplang, dilanjutkan merebus, mensortir dan proses yang terakhir penjemuran," paparnya seraya mengaku daei segi pemasaran Aida masih sekitaran Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Selatan. "Para pembeli yang datang dari berbagai daerah antara lain Banyuasin, muba, Prabumulih, muara enim dan beberapa kabupaten lainnya," terangnya. Kemplang yang ada ditempatnya ini dijual dengan kondisi masih mentah (belum dibakar) dengan harga per-satunya ukuran kecil Rp Rp 175 dan ukuran besar Rp 200. Ia berharap usahanya ini mendapatkan perhatian dari pemerintah baik pemodalan maupun pelatihan-pelatihan cara pengemasan dan pemasaran," ujar ibu dua anak ini yang mengaku sudah puluhan tahun menggeluti bisnis kemplang.(cr7)
Teks photo : Proses penjemuran kemplang di Desa Tebing Gerinting Utara Kecamatan Inderalaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir.
0 Response to "Musim Hujan Produksi Kemplang Terganggu"
Post a Comment