Buy and Sell text links

0812bew2.kas

Ada foto
Teks foto
TOLAK KOMENTAR --- Dokter Wim Ghazali sat berada di dean rumahnya selepas pulang dari masjid di Jalan Pertiwi Dwikora II Kelurahan Sungai Baung Kecamatan IT I Palembang, Jumat (8/12).

Aktif Jadi Pengurus Masjid
//Dokter Wim dan Mia tak Ditahan

PALEMBANG, SRIPO --- Dokter Wim Ghazali, dokter umum yang diduga melakukan praktek aborsi, masih enggan memberikan komentarnya terkait pemeriksaan petugas penyidik.

Meskipun dugaan kasus aborsi terus dilakukan penyidikan, namun petugas penyidik tidak melakukan penahanan terhadap dr Wim. Enggan berkomentar terkait diperiksa petugas, ketika dr Wim ditemui di kediamannya Komplek PU Jalan Pertiwi Dwikora II Kelurahan Sungai Baung Kecamatan IT I Palembang, Jumat (8/12).

Tampk rumah dr Wim bercat dinding batu berwarna abu dan coklat ini tampak lengang. Pintu depan bewarna hitam tampak setengah terbuka. Di garasi samping rumah terparkir mobil Honda Brio warna abu-abu berplat nomor BG 1173 UH, mobil serupa yang digunakan dokter Wim saat menyambangi Polda Sumsel sehari sebelumnya.

Ketika meminta izin untuk menemui dokter Wim, seorang wanita muda berkemeja biru menolak untuk bisa menemui dokter Wim. Wanita itu berkomentar bahwa dokter Wim tidak bersedia untuk ditemui.

Namun tak berselang lama, tampak dr Wim yang baru pulang dari masjid berjarak sekitar 50 meter. Ketika didekati, dokter Wim dengan setelan sarung hitam-abu, berkemeja putih, dan berpeci putih, hanya tersenyum dan menolak untuk dimintai komentarnya.

"Jadilah yo, dak usah wawancara," ujarnya menolak untuk diwawancarai sembari melambaikan tangannya sambil masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rumahnya.

Dari komentar kalangan tetangga, dokter Wim dikenal sebagai engurus masjid di tempat tinggalnya. Bahkan dokter Wim rajin beribadah di masjid.
Terkait dugaan kasus aborsi, sebagian tetangga sudah banyak mengetahuinya. Bahkan sudah menjadi rahasia umum.

"Sudah tahu semua kalau dokter Wim itu buka praktek aborsi. Tapi itu dulu sudah lama sekali. Saya kira sudah tidak lagi atau tobat, namun saya baca berita di koran ternyata masih melakukannya. Dokter Wim orangnya rajin ke masjid dan menjadi pengurus masjid," ujar salah seorang warga.

Sementara itu, Kasubdit IV/Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Suwandi mengatakan, pihaknya tidak menahan dokter Wim dan Mia dengan dua alasan yang berbeda.

"Untuk dokter Wim tidak kami tahan karena sudah lanjut usia. Sementara untuk mahaswi Mia, diketahui dia sudah mendapatkan suntikan penggugur kandungan, sehingga masih memerlukan perawatan medis. Oleh karena itu, keduanya tidak kami tahan," ujarnya.

Meski keduanya tidak dilakukan penahanan, namun pihaknya masih terus mengembangkan penyidikan dan terus mencari bukti-bukti aborsi yang diduga telah dilakukan oleh Dr Wim sejak awal tahun 2000-an .

"Kalau untuk hasil pemeriksaan kemarin, biar diungkap dipersidangan saja. Keduanya sudah berstatus tersangka dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai ketentuan UU yang ada," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, dokter Wim dan seorang mahasiwi asal Baturaja berinisial NM alias Mia, digrebek petugas di tempat praktek yayasan dokter bersama di kawasan Jalan Jendral Sudirman Palembang, Rabu (6/12) pukul 18.00.

Ketika itu dokter Wim kepergok sedang akan melakukan penyuntikan terhadap NM. Obat yang disuntikan dokter Wim kepada NM, diketahui merupakan obat penghancur janin.
Dari pemeriksaan petugas, tercatat dokter Wim diduga membuka praktek aborsi yang berada di tengah kota ini sudah bertahun-tahun.

Menjalani pemeriksaan petugas, dokter Wim membantah bahwa dirinya tidak melakukan aborsi. Diakuinya, sejumlah pasien yang datang kepadanya untuk mengobati pasiennya yang telat datang bulan.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "0812bew2.kas"