Buy and Sell text links

Warga Desa Serijabo Rindukan Listrik


Warga Desa Serijabo Rindukan Listrik

INDERALAYA--Sejak masih tergabung dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OI) belasan tahun silam sampai dengan saat ini, ratusan rumah warga yang bermukim di Desa Serijabo Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir (OI), Senin (13/11) belum menikmati penerangan lampu listrik. Ratusan rumah warga yang belum tersentuh penerangan listrik tersebut, berada di area lokasi persawahan yang hanya berjarak lebih kurang 10 Km dari Jalintim Inderalaya-Kayuagung Kabupaten OI. Akibatnya, kalau malam hari kawasan tersebut gelap gulita. Mengingat satu-satunya alat penerangan yang digunakan warga yakni lampu teplok. Sementara, untuk menjalankan aktivitas pada malam hari warga terpaksa mengandalkan lampu senter. 

Menurut Hen (30), warga setempat mengungkapkan, kawasan permukiman penduduk yang belum tersentuh aliran listrik di Desa Serijabo tersebut, umumnya berada di area persawahan yang sulit dijangkau aliran listrik seperti kabel dan tiang-tiang penyangga. Sedangkan kalaupun ada jaringan listrik hanya sampai ke kawasan pedesaan saja dan tidak sampai ke kawasan persawahan yang dihuni oleh ratusan Kepala Keluarga (KK) serta terdapat lebih kurang 200 rumah penduduk. Disamping itu pula lanjutnya, kalaupun tersedia jaringan listrik, kebanyakkan warga tidak sanggup membayar biaya penyambungan listrik yang nilainya mencapai Rp 1.6 juta lebih setiap rumah. 

"Karena, sebagian besar mayoritas penduduk Desa Serijabo bermata pencaharian sebagai petani sawah yang hanya menikmati hasil panen satu kali dalam satu tahun. Sementara, untuk biaya sambung listrik persetiap rumah senilai Rp 1.6 juta lebih. Tentu saja, bagi warga yang ekonominya lemah seperti para petani tadi, merasa tidak sanggup. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja mereka susah, apalagi mau pasang biaya listrik," kata Hen yang mengaku sudah puluhan tahun lebih berdiam di Desa Serijabo Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI, Senin (11/11).

Ia berharap kepada pihak terkait dalam hal ini Pemerintah setempat untuk memberikan perhatian pemerataan pembangunan khususnya di kawasan permukiman penduduk persawahan yang ada di Desa Serijabo Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten OI. "Ya minimal warga bisa menikmati lampu penerangan jaringan listrik. Karena, Desa-desa lainnya di Kabupaten OI sudah tidak ada lagi yang belum menikmati jaringan listrik," tambahnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi Kades Serijabo Herian mengakui adanya sebagian warganya itu yang belum tersentuh penerangan lampu listrik.

"Lebih kurang saat ini ada sekitar 200 rumah penduduk di kawasan persawahan Desa Serijabo yang masih gelap gulita. Tentu saja, saya juga merasa bila warga sangat berharap sekali adanya layanan lampu penerangan dari pihak PLN," akunya. Kendati begitu, lanjut Kades Serijabo, pihaknya sedang berupaya kepada pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten OI untuk menyediakan layanan penerangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui pihak Dinas Pertambangan Energi dan Lingkungan Hidup. "Dalam waktu dekat akan kita ajukan proposal pengadaan PLTS di Desa Serijabo khususnya bagi warga yang belum tesentuh penerangan lampu listrik kepada pihak Distamben Lingkup," Kata Herian. 

Saat disinggung kenapa tidak menggunakan dana Desa?. Alasannya, penggunaan dana Desa untuk pembangunan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Desa (Permendes). "Dana Desa tidak bisa serta merta diperuntukkan untuk pengadaan jaringan listrik. Karena kegunaannya sudah diatut kedalam Permendagri. Kecuali penggunaan dana Desa untuk peningkatan infrastruktur jalan serta fasilitas umum yang berkaitan dengan penunjang Desa," katanya seraya berharap mudah-mudahan upaya pengajuan pengadaan PLTS di Desanya dapat terealisasi pada anggaran APBD tahun 2018 mendatang.(cr7)


Teks photo : Rumah-rumah penduduk di Desa Serijabo Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir (OI), hingga saat belum tersentuh penerangan listrik.






Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Warga Desa Serijabo Rindukan Listrik"