Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
FOTO BERSAMA --- Ketua KPK Agus Rahardjo yang foto bersama Anggota BPK RI Eddy Mulyadi Soepardi, Deputi Pencegahan PPATK Muhammad Sigit, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan RI Warih Sadono, Kabareskrim Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto, Wakil Komandan Pusat Polisi Militer TNI Laksma Totok Budi Susanto, dan Deputi Investigasi BPKP Iswan Elmi di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Senin (6/11).
Pejabat Sumsel Jadi Target
//KPK Percepat Berantas Korupsi
PALEMBANG, SRIPO --- Warning bagi kalangan pejabat di wilayah Sumsel. Status warning ini perihal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terus berupaya melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Bukti keseriusan KPK dalam memberantas tindak pidana korupsi di Sumsel, dibuktikan KPK dengan meningkatkan kapasitas penegak hukum yakni jaksa dan Polri yang ada di Sumsel.
"Karenanya sinergi dan kerja sama ini mutlak dilaksanakan. Tanpa kerja sama antar lembaga penegak hukum dan instansi terkait serta partisipasi aktif masyarakat," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo, usai membuka kegiatan Pelatihan Bersama Aparat Penegak Hukum (Apgakum) yang diselengarakan KPK di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Senin (6/11).
Agus mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengatasi berbagai kendala dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi. Terutama dalam upaya pengembalian kerugian keuangan negara dan mendorong penerapan UU pencucian uang yang terkait dengan tindak pidana korupsi khususnya di Sumsel.
Dari sinergi ini diharapkan dapat terwujud kerja sama yang lebih efektif di antara instansi penegak hukum dengan auditor BPK dan BPKP dalam pemberantasan korupsi.
"Kegiatan ini merupakan realisasi dari fungsi mekanisme pemicu (Trigger Mechanism) yang dimiliki KPK guna mempercepat proses penanganan perkara tindak pidana korupsi yang sedang ditangani aparat penegak hukum lainnya," ujar Agus.
Sementara itu Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan, dalam penindakan korupsi memang perlu sinergi seluruh lini penegak hukum. Selama ini penindakan korusi sudah ada dan berjalan, namun juga ada tindakan pencegahannya.
"Memang yang korupsi itu ada di kalangan pejabat, calon pejabat dan juga pejabat yang berwenang. Dimana ada jabatan disitu ada korupsi. Misalnya ada orang tua yang ingin anaknya naik kelas, disitu bisa terjadi adanya korupsi. Jadi upayanya memang perlu ada pencegahan," ujar jendral bintang tiga ini.
Kegiatan Apgakum yang diadakan KPK, diikuti oleh 164 peserta dari beberapa institusi di Sumsel. Diantaranya 62 penyidik Polda Sumsel, 46 penyidik dan jaksa penuntut Kejati Sumsel, 10 auditor BPK dan 14 auditor BPKP di Provinsi Sumsel. Selain itu juga diikuti 30 penyidik Pomdam Sriwijaya dan Oditur Militer Palembang wilayah Provinsi Sumatera Selatan dan penyidik serta jaksa penuntut umum KPK 2 peserta.
Para peserta akan dibekali sekurangnya 10 materi dari para narasumber yang kompeten dengan format ceramah, diskusi dan tanya-jawab. Ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan teknis terkait penanganan perkara tindak pidana korupsi. Materi diisi dengan kuliah umum oleh sejumlah pemimpin lembaga penegak hukum atau yang mewakili. Diantaranya Ketua KPK Agus Rahardjo, Anggota BPK RI Eddy Mulyadi Soepardi, Deputi Pencegahan PPATK Muhammad Sigit, Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan RI Warih Sadono, Kabareskrim Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto, Wakil Komandan Pusat Polisi Militer TNI Laksma Totok Budi Susanto, dan Deputi Investigasi BPKP Iswan Elmi.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "0611bew2.kot"
Post a Comment