Buy and Sell text links

Bisa Ada Tersangka

Bisa Ada Tersangka

INDERALAYA--Pasca insiden dua mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Sriwijaya (Unsri) Taufik (19) dan QZ (19), yang tewas tenggelam dirawa gerukkan belakang kampus Unsri Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), saat mereka mengikuti kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unsri, Minggu (26/3) lalu, Sat Reskrim Polres Ogan Ilir (OI), telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut. 

Saksi yang diperiksa antara lain sejumlah mahasiswa Unsri yang saat kejadian berada di lokasi, seperti pihak panitia penyelenggara kegiatan, juga pemeriksaan terhadap Pembantu Dekan (PD) 3 FKIP Unsri. "Ya, kita akui, kami telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. Yang jelas, kita proses dan kita tindaklanjuti sesuai dengan prosedur," ujar Kapolres OI AKBP M Arief Rifai SIk, Rabu (29/3). Saat dikonfirmasi apakah bakal ada tersangka, AKBP Arief menegaskan, tidak menutup kemungkinan bakal ada tersangka. 

Lanjut Kapolres, ia belum bisa menyebutkan siapa-siapa yang bakal jadi tersangka. Mengingat, sejauh ini pihaknya masih melakukan upaya penyelidikkan. "Bila ada unsur kelalaian, ya bisa jadi demikian (tersangka, red)," ujarnya, seraya enggan menyebut nama-nama saksi yang diperiksa. "Hasil pemerisaan tidak boleh kami publikasikan termasuk juga nama saksi yang diperiksa juga demikian. Pada saat di pengadilan nantilah baru bisa diketahui," tambah Kapolres OI. Kapolres mengakui kendati belum ada laporan dari keluarga korban. Namun, pihaknya tetap melakukan upaya penyelidikkan terhadap kasus ini. 

Berdasarkan pantauan, sejumlah mahasiawa dan Mahasiswi Unsri mendatangi Mapolres OI. Mereka satu-persatu diperiksa oleh penyidik Pidum Sat Reskrim Polres OI terkait insiden tewasnya dua rekan mereka saat mengikuti kegitan pelatihan dasar kepemimpinan BEM Fakultas FKIP Unsri. Saat sejumlah awak media ingin mengabadikan gambar mahasiswa yang diperiksa tersebut, petugas penyidik nampak terkesan tidak memperbolehkan tanpa alasan yang jelas sembari menutup pintu ruangan penyidik Pidum Reskrim Polres OI. 

Sementara, tiga hari pasca insiden tersebut, pihak Unsri melaksanakan do'a dan membaca surat yasin bersama, berlangsung di ruang KPA Rektor Unsri. Mereka terlihat khusyuk mendo'akan rekannya alm Taufik dan QZ. "Ini musibah, dan hari ini adalah hari ketiga kita lakukan baca yasin bersama. Semoga amal ibadah anak kita ini diterima disisi allah swt. Kita ingin kedepan, agar Unsri menjadi lembaga keluarga, dan tidak lagi terjadi hal-hal demikian," ujar Rektor Unsri Prof Ir H Anis Saggaf MSCE. Menurut Anis, pihaknya telah membentuk tim khusus yang betugas melakukan investigasi apakah ada unsur kelalaian terhadap peristiwa yang menewaskan dua mahasiswanya itu. 

"Tim sudah dibentuk dari pihak Unsri untuk melihat apakah ada unsur kelalaian. Kalau kita lihat izin penyelenggaraan kegiatan sampai dengan Sabtu," ujar Anis. Tapi, dituturkan Anis, hari Minggu berhubung libur. Jadi, mereka mengisi kegiatan. Awal dari kegiatan ini bertujuan untuk mendidik etika dan moral mereka. "Semacam kegiatan LKMM Latihan Kepemimpinan Organisasi. Kegiatan itu murni diselenggarakan oleh Fakultas FKIP," ujarnya seraya menyebutkan tidak ada kegiatan perceloncoan. Terhadap peristiwa ini, sepenuhnya diserahkan kepada pihak Kepolisian. "Kita juga minta pihak Kepolisian melihat apakah ini ada unsur kelalaian," ujar Rektor Unsri Prof Ir H Anis Saggaf.(cr7)


Teks photo : Kapolres Ogan Ilir AKBP M Arief Rifai SIk




Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bisa Ada Tersangka"