Direktur RSUD Kayuagung Didesak Mundur
KAYUAGUNG, SRIPO -- Banyaknya keluhan masyarakat atas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) rujuk Kayuagung, berimbas pada desakan agar Direktur RSUD dr Dedi Sumantri didesak mundur dari jabatannya. Lantaran dianggap tidak mampu memimpin managemen RSUD itu sendiri.
Desakan bukan tak beralasan, pelayanan yang diberikan tidak kunjung membaik dan keluhan masyarakat silih berganti seolah tidak ada upaya perbaikan dalam sistem pelayanan, belum lagi fasilitas rumah sakit yang tidak memadai.
Ketua Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) OKI, Welly Tegalega SH mengatakan, dalam dua pekan ini, setidaknya tiga keluhan yang sangat mendasar muncul dipermukaan, yang pertama tidak tersedianya benang jahit luka kosmetik di RSUD Kayuagung, dalihnya benang ini tidak dibiayai BPJS sehingga pasien harus membeli di apotik diluar rumah sakit, seolah-olah seluruh pasien RSUD adalah pasien BPJS.
"Belum lagi masalah ini terselesaikan, masalah berikutnya adanya pasien kecelakaan yang terlantar hingga 5 jam cuma untuk menunggu rujukan ke RSUP Palembang, untuk melakukan ctscan, karena RSUD Kayuagung belum memiliki alat tersebut," ujar Welly, Selasa (28/3).
Masih kata Welly, belum lagi persoalan tersebut terselesaikan, keluhan kembali terjadi, dimana adanya pasien yang melahirkan di toilet rumah sakit, karena diduga terjadi kesalahan diagnosa dan pengawasan dari pihak rumah sakit, sementara pihak keluarga tidak diperkenankan untuk menunggui pasien.
Belum lagi permasalahan lainnya yang kronis dan menggerogoti rumah sakit yang seharusnya dapat menjadi pelayanan prima kepada masyarakat.
"Sudah begitu banyak keluhan, seharusnya Direktur RSUD Kayuagung mundur saja dari jabatannya jika tidak mampu," tegas Welly karena pelayanan harus didepankan bukan hanya insentif yang besar diutamakan.
Untuk itu, Welly menegaskan, berbagai persoalan yang muncul ini jelas tidak berbanding lurus dengan insentif dan jasa medis yang diberikan kepada para pegawai dilingkungan rumah sakit. Sementara disisi lain managemen rumah sakit yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menaikan tarif pelayanan rawat inap di hingga 300 persen yang sudah pasti akan membebani masyarakat.
"Jika hal ini tidak diselesaikan, saya yakin akan muncul keluhan-keluhan lainnya, oleh sebab itu harus dievaluasi dan sudah sepantasnya Direktur RSUD Kayuagung diganti," ungkap Welli didampingi Sekretaris Jendral (Sekken) Edy Johan SE.
Sementara itu, Bupati OKI Iskandar SE sebelumnya pernah mengatakan, akan memanggil pihak rumah sakit umum Kayuagung terkait adanya keluhan masyarakat dan akan mengevaluasi managemen rumah sakit. Namun, sampai kejadian beberapa kali ini belum ada tindakan tegas dari Pemerintah Daerah (Pemda) sehingga terkesan ada pemberian mengenai pelayanan rumah sakit.
"Ini masalah pelayanan di lingkungan dalam rumah sakit ada staf rumah sakit yang pesta narkoba dan judi saja tidak tindakan tegas dari pemerintah. Apalagi sekedar pelayanan," singkat Pemuda OKI, Rusyadi yang dalam waktu dekat ini akan melakukan aksi demo apabila pemerintah masih tutup mata dalam hal pelayanan rumah sakit terhadap pasiennya. Karena Direktur RSUD Kayuagung sudah selayaknya mundur dari jabatan apabila kurang mampu. (mbd)
SRIPO/MAT BODOK
Ketua IPSM OKI Welly Tegalega SH
0 Response to "Berita OKI"
Post a Comment