Ket foto
Ketua Umum IPSI Sumsel Ishak Mekki saat memberikan sambutan Musprov IPSI di Hotel Aston Palembang, Jumat (13/1) malam
Ishak Mekki : Kami Tidak Kampungan
PALEMBANG, SRIPO--"Saya ingin IPSI sumsel tidak kalah dengan Provinsi lain. Meski banyak yang mencibir ini olahtaga tradisional, ini olahraga kampungan. Tapu patut kita banggakan, ini warisan nenek moyang, ini murni budaya kita," tegas Ishak Mekki selaku Ketua umum IPSI sumsel ketika membuka Musyawarah Provinsi Pencak Silat di Hotel Aston, Jumat (13/1) malam
Menurut Ishak Mekki, kebanggaan kepada warisan nenek moyang tidak dapat ditukat dengan apapun. Walau banyak beladiri lain, semua merulakan cabor impor yang diserap dari luar. Karena itu, baginya jika ada yang menyebut pencak silat kampunga itu salah.
"Pencak Silat tidak kampungan. Kami tidak kampungan. Kita akan bangkit dan kita akan berusaha untuk unggul," tutur Wakil Gubernur Sumsel itu
Saat ini yang bagaimana menduniakan beladiri ini, diungkapkan Ishak Mekki bisa dimulai dari langkah kecil. Hal ini juga menjadi tugas pokok kepengurusan IPSI Sumsel yang akan terbentuk dalam waktu dekat.
"Sehingga yang jadi PR kedepan bagaimana supaya pencak silat masuk ke sekolah-sekolah mulai dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi," ujarnya
Selain mengembangkan dan mensosialisasikan silat ke semua lini pendidikan, ia juga akan mengadakan latihan bersama. Dan, kompetisi serta pertandingan juga akan digelar.
"Ini perekat sekaligus evaluasi sudah sejauh mana yang sudah kita latih tadi. Sehingga dengan inilah bagaimana kita bawa silat ke event internasional," pungkasnya.
Namun demikian, meski disebut olahraga kampungan. Saat ini ternyata silat cukup dikenal diluar negeri. Menurut Sekretaris Jendral Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Erizal Chaniago, Indonesia merupakan pengekspor terbesar pelatih silat di seluruh dunia. Hal ini merupakan bukti bahwa silat sudah bukan lagi olahraga level kampung.
"Jadi olahraga silat saat ini bukan lagi olahraga kampungan, tapi mendunia. Untuk saat ini saja, empat negara sudah meminta kami untuk mengirim pelatih," ujarnya
Untuk saat ini saja, sebanyak 30 hingga 40 pelatih bermukim di 52 negara dunia. Para pelatih tersebut mengembangkan warisan budaya asli Indonesia tersebut hingga pelosok mancanegara.
Selain itu, silat juga tidak hanya mengedepankan beladiri. Namun juga aspek olahraga, seni dan kesehatan. "Setiap pelatih juga tau kesehatan, mereka bisa mengobati muridnya. Bahasa kita dukun lah. Nah, tugas IPSI itu menghimpun dukun tadi," ujarnya disambut gelak tawa utusan dari 17 kabupaten/kota. (cr10)
0 Response to "Ishak Mekki : Kami Tidak Kampungan"
Post a Comment