Buy and Sell text links

PLN

Masyarakat Lima Desa Tuntut Pembayaran Tinggi
//Ganti Rugi Pohon Duku dan Durian Terdampak Tower SUTET

SEKAYU, SRIPO-- Pembangunan jaringan listrik dalam hal ini Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) mendapatkan sedikit hambatan. Pasalnya sejumlah warga yang berasal dari 5 desa, yang dilintasi jalur SUTET menuntut harga lebih tinggi dalam pembayaran ganti guri pohon.

Perwakilan Desa Bailangu Induk, Rudi, mengatakan pihaknya ingin mengadukan proses ganti rugi ke pengadilan jika tidak dipenuhi oleh PLN. Sejumlah warga yang tanah dan pohon duku dan durian terdampak dalam pembangunan jaringan tower listrik SUTET yang jalurnya melintasi kebun masyarakat, ingin ganti rugi diatas kesepakatan.

"Saat ini yang kita ketahui terdapat 5 desa yang kebunnya dilintasi jalur SUTET. Beberapa desa tersebut antara lai Desa Teluk Kijing 3, Bailangu Induk, Lumpatan 1, Lumpatan 2, dan Kayuara," kata Rudi, ketika dibincangi, Senin (19/12)

Oleh karena itu pihaknya mengharapkan ganti rugi dari pihak PLN dan Pemerintah untuk kebun durian dan duku yang terdampak jalur listrik.

"Berdasarkan Pergub no 19 tahun 2014 ganti rugi tersebut sebesar Rp.338.000, dengan harga yang ditetapkan tentunya kita mengalami kerugian karena apabila batang tersebut berbuah dapat lebih dari itu. Jadi pada intinya kami mengharapkan harga yang diberikan tersebut ditambah," ujarnya. Seraya menambahkan bahwa permasalahan tersebut tidak bisa diselesaikan maka akan dibawa ke pengadilan.

Sementara, Camat Lais, Akhmad Toyibir, menambahakan permasalahan tuntutan ganti rugi terhadap warga atas kebun yang dilintasi jalur SUTET saat ini sedang berjalan. Sebenarnya pihak PLN sudah siap melakukan ganti rugi dan menaikan atas berdasarkan Pergub, namun harga yang ditawarkan tidak bisa naik lagi karena sebagian besar warga yang dilintasi sudah terima dari harga tang ditetapkan.

"Kita harus berpedoman pada perbub yang berlaku, karen hampir semua kebun yang terdpak sudah dibayarkan. Pihak PLN sebenarnya mau saja membayarkan, tapi kalau dibayarkan tinggi masyarakat yang sudah dibayarkan akan tidak terima," ujarnya. (cr13)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PLN"