Gumbs Nostalgia di Kanjuruhan
MALANG, SRIPO--Kenangan manis bersama Singo Edan rupanya masih melekat bagi Pelatih fisik Sriwijaya FC, Keith Kayamba Gumbs. Saat kembali ke stadion Kanjuruhan Malang, striker subur dimasa keemasan Laskar Wong Kito ini mengaku jika Arema saat ini tidak menerapkan permainan cantik ketika dibelanya. Namun Gumbs apresiasi dengan kemengan demi kemenangan yang dikumpulkan Singo Edan.
Pada laga ini, dia bereuni dengan Arema Cronus, tim yang pernah dibelanya pada Indonesia Super League (ISL) 2013.
Ciri khas yang masih diingat pendukung tim berjulukan Singo Edan dari Keith Kayamba Gumbs saat masih membela Arema adalah dua gaya selebrasi yang kerap dilakukan seusai mencetak gol.
Pertama, adegan mencukur jenggotnya yang sedikit lebat saat itu. Yang kedua adalah gaya singa mencabik-cabik lawan.
Pria berusia 44 tahun ini ternyata juga masih mengamati gaya bermain Arema. Dia membandingkan gaya bermain Arema dengan saat era masih dilatih oleh Rahmad Darmawan. Menurut Kayamba, saat ini Arema tidak lagi main cantik.
"Arema tidak main cantik, tetapi mereka selalu menang. Kalau dulu Arema main cantik, tetapi sulit menang. Mungkin, itu perbedaannya," tutur Kayamba mengenang masa-masanya bersama Arema, Kamis (8/12)
Kayamba tidak sombong dengan gaya bermain Arema saat itu. Sebab Arema saat dibelanya adalah tim bertabur bintang. Sebut saja dengan trio penyerang Cristian Gonzales, Alberto Goncalves, dan Greg Nwokolo serta didukung oleh Kayamba. Sayang, nasib Arema tidak mujur. Mereka hanya menjadi runner-up ISL setelah kalah bersaing dengan Persipura Jayapura yang menjadi juara.
"Tapi saya sekarang di Sriwijaya. Kenangan bersama Arema manis dan dulu di Sriwijaya juga manis. Sekarang saya kembali ke Sriwijaya saya berharap yang terbaik untuk tim saya," katanya. (cr10)
0 Response to "Gumbs Nostalgia di Kanjuruhan"
Post a Comment