Buy and Sell text links

Dua berita empat foto

15 Perampok Santroni Rumah Toke Karet
* Uang Rp 650 juta dan Emas 80 Suku Dibawa Perampok
MUARAENIM, SRIPO---Sekitar 15 perampok menggunakan Senjata Api Rakitan (Senpira) menyantroni rumah toke karet Jauhari (49) warga kampung II, Kelurahan Gelumbang, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim. Meski tidak ada korban jiwa, namun uang sekitar Rp 650 juta dan emas sebanyak 80 suku berhasil dibawa lari perampok, Rabu (7/12) sekitar pukul 03.00.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, aksi perampokan yang cukup membuat geger Kecamatan Gelumbang tersebut, berawal ketika sekitar 15 perampok dengan memakai penutup wajah dan menggunakan senpira masuk ke rumah korban melalui pagar rumah depan. Setelah berhasil masuk, lalu para perampok langsung mengancam penjaga rumah yang berjumlah tujuh orang dengan menggunakan senjata api dan mengikatnya. Kemudian sebagian perampok menuju ke kamar depan penjagaan yang biasa dijadikan tempat tidur korban Jauhari, namun terkunci dari dalam. Lalu, para perampok mendobraknya dengan kayu, dan berhasil memasuki kamar korban sambil memukul kepala korban dengan menggunakan gagang pistol serta mengikatnya. Setelah berhasil melumpuhkan Jauhari, lalu kawanan perampok masuk ke dalam rumah dan mengancam istri korban bernama Rismawati (45) dengan menggunakan senjata api untuk menunjukkan tempat simpanan uang dan barang berharga lainnya. Karena ketakutan, akhirnya korban menunjukkan tempat penyimpanan uang dan barang berharga di dalam brankas, dan para perampok berhasil mengambil uang tunai sekitar Rp 650 juta dan 80 suku perhiasan serta empat buah HP. Setelah berhasil menguras harta bendanya, para perampok langsung melarikan diri melalui pintu belakang.
Ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan, saat ini, petugasnya sudah ke lapangan dan melakukan olah TKP. Untuk kerugian tidak ada korban jiwa hanya kerugian materil. Sedangkan untuk modus belum diketahui secara pasti, karena saat ini, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan para saksi-saksi. Dan ketika ditanya, apakah para perampok menggunakan kendaraan, Kapolres juga mengaku belum tahu, sebab menurut beberapa saksi mereka tidak melihat ada kendaraan di depan rumah ketika terjadinya perampokan.
Begitupun ketika apakah ada CCTV, Kapolres juga membenarkan ada, tetapi masih dalam penyelidikan.
"Sekarang petugas sedang mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan para saksi. Jadi kita belum terlalu mendetil termasuk rekaman CCTV," ujar Kapolres.(ari)
CAPTION FOTO :
Diperiksa : Tampak korban toke karet Jauhari didampingi Kapolsek Gelumbang AKP Roby Sugara, sedang menunggu untuk diperiksa sebagai korban, di Mapolsek Gelumbang, Rabu (7/12).
Olah TKP : Tampak beberapa petugas melakukan pemeriksaan dan olah TKP dirumah toke karet Jauhari korban perampokan.

Warga Tidak Mampu Dapat Sembako Murah
* BPJS Ketenagakerjaan Muaraenim Gelar Pasar Murah
MUARAENIM, SRIPO---Dalam rangka HUT BPJS Ketenagakerjaan ke - 39, BPJS Ketenagakerjaan Muaraenim menggelar pasar murah untuk masyarakat Kabupaten Muaraenim terutama yang tidak mampu, di depan Toko Diva Mart Muaraenim, Rabu (7/12).
"Dalam pasar murah ini, kita siapkan 500 paket sembako untuk masyarakat Kabupaten Muaraenim," ujar Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Muaraenim Nolly Noer Amien.
Menurut Nolly, bahwa kegiatan ini dilakukan serentak oleh BPJS Ketenagakerjaan Se-Sumbagsel yang membawahi Sumsel, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Babel. Untuk BPJS Ketenagakerjaan Muaraenim untuk wilayah kerjanya membawahi Kabupaten Muaraenim dan Kabupaten PALI. Sedangkan untuk wilayah operasional membawahi 12 Kabupaten/Kota di Sumsel.
Untuk program pasar murah ini, lanjut Nolly, awalnya berdasarkan masukan dari masing-masing kantor dan salah satunya adalah pemberian sembako dengan harga murah yakni sembako senilai Rp 150 ribu hanya ditebus dengan uang Rp 75 ribu ditambah paket program BPJS TK Mandiri Rp 16.800 untuk perlindungan selama satu bulan sehingga total Rp 91.800. Adapun untuk sasaran BPJS TK Mandiri ini adalah masyarakat yang tidak tercover oleh BPJS umum seperti para tukang ojek, buruh, dan sebagainya. Jadi program ini harus dibayar setiap bulannya oleh yang bersangkutan. Sebab sesuai dengan PP 86 tahun 2013, akan dikenakan sanksi bagi orang yang tidak ikut BPJS, karena sesuai instruksi Presiden RI pada tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia sudah harus mempunyai dua BPJS yakni BPJS ketenagkaerajan dan BPJS Kesehatan. Jika tidak punya akan dikenakan sanksi publik seperti penundaan pembuatan SIM, KTP , KK dan lain-lain.
"Kita harap nanti seluruhnya rakyat Indonesia bisa tercover sesuai dengan tergte pemerintah tahun 2019 mendatang," ujar Nolly.
Dari data base, sambung Nolly, jumlah perusahaan yang dibawah operasional BPJS Ketenagakerjaan Muaraenim yang tersebar di 12 Kabupaten/Kota di Sumsel sekitar 2000 perusahaan, namun yang aktif membayar iuran sebanyak 894 perusahaan. Hal tersebut dikarenakan, ada perusahaan yang sudah tutup alias bangkrut, namun ada juga yang baru tetapi belum terdata dan ikut program BPJS Ketenagakerjaan. Padahal dalam program tersebut ada empat yakni
Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminanan Hari Tua, dan Jaminan Pensiun.
"Jika perusahana tersebut bonafit atau sehat tentu akan mengikutsertakan seluruh pegawai atau tenaga kerjanya dengan keempat program tersebut," ujar Nolly.(ari)
CAPTION FOTO :
Pasar Murah 1,2 : Tampak Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Muaraenim Noly Noer Amin, secara simbolis menyerahkan paket sembako pada perwakilan masyarakat Muaraenim. Kegiatan pasar murah ini dalam rangka memperingati HUT BPJS Ketenagakerjaan ke - 39, di depan Toko Diva Mart Muaraenim, Rabu (7/12).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Dua berita empat foto"