Talud Patah
MUSIRAWAS, SRIPO - Talud atau beton penahan yang dibangun diruas jalan Desa Ketuan III Kecamatan Muarabeliti, amblas dan patah. Menurut warga sekitar, patahnya beton penahan tanah yang dibangun disisi jalan agar jalan tidak terbis tersebut terjadi sejak sekitar satu bulan lalu. Curah hujan yang tinggi diperkirakan menjadi salah satu sebab patahnya beton penahan yang dibagun sekitar setahun lalu.
Pantauan Sripo, beton penahan tersebut patah dibeberapa bagian. Akibatnya, sekitar 20-an meter tembok beton itu nyaris ambruk ke saluran irigasi yang terletak dibawah beton tersebut. Sebagian tanah yang tadinya padat hingga ke badan jalan, juga ikut terbis, karena beton penahannya patah. Jika diguyur hujan terus-terusan, maka beton penahan ini bisa saja ambruk. Dampaknya, tanah disisi jalan juga terbis, sehingga jalan aspal yang berada dibagian atasnya juga bisa amblas dan terbis.
Dari pantauan dilapangan, beton penahan tanah ini diduga dibangun tanpa pondasi. Karena pondasinya tidak kelihatan sama sekali. Beton penahan tersebut langsung dibangun menempel diatas plat saluran irigasi. Sehingga bagian bawahnya tidak kuat menahan beban beton penahan yang berat. Ditambah lagi dengan adanya desakan air hujan yang mendesak tembok penahan tersebut. Beban ini membuat pondasi siring atau pondasi saluran irigasi yang ada dibawahnya tidak kuat, dan amblas. Akibat pergeseran pondasi saluran ini, membuat tembok penahan tanah diatasnya juga bergerak turun dan patah.
"Bangunan ini sepertinya tidak ada pondasinya, hanya nempel diatas plat siring dibawahnya. Jelas tidak kuat menahan beban berat beton itu, makanya pondasi siring amblas dan betonnya patah, karena tak kuat, apalagi ditambah desakan air hujan," ujar Mamat, salah seorang warga setempat saat dijumpai dilokasi. (zie)
Ket foto
Talud atau beton penahan yang dibangun diruas jalan Desa Ketuan III Kecamatan Muarabeliti, amblas dan patah.
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.
0 Response to "Berita 1212.zie.dae"
Post a Comment