Proyeksi Kenaikan Tiket Capai 100 Persen
//Jelang Libur Akhir Tahun
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Menjelang libur natal dan tahun baru yang juga berbarengan dengan libur sekolah tahun ini, diprediksi akan membuat terjadinya lonjakan trafik konsumen yang akan melakukan pemesan tiket maskapai penerbangan.
Bahkan, di November ini saja menurut sejumlah pihak yang berkutat di bisnis penyediaan jasa perjalanan mengungkapkan, sudah mulai terlihat adanya kenaikan pemesanan tiket untuk rute-rute kota destinasi wisata.
Seperti yang diungkapkan, Irawan, Manager Operational Yeka Madira Tour Travel, Rabu (16/11). "Pemesanan tiket untuk libur akhir tahun sudah mulai ada. Jika dibandingkan saat normal kenaikannya berkisar 10 persenan. Kami prediksi nanti saat pertengahan Desember itu akan jadi puncaknya" ujarnya.
Selain itu, Kondisi ini pun menyebabkan kenaikan harga tiket yang cukup signifikan. Beberapa maskapai penerbangan yang memiliki rute penerbangan ke daerah wisata seperti Sriwijaya Air, Citilink, Garuda Indonesia, Air Asia maupun Lion Air mulai menerapkan harga tiket dengan mengenakan tarif batas atas alias menaikkan harga jual tiket.
Momentum natal dan tahun baru merupakan masa Peak seasson, sehingga tidak heran kenaikan harga tiket penerbangan diproyeksikan bisa mencapai 100 persen. Hal ini terlihat dari penjualan saat ini, beberapa maskapai mulai menerapkan kenaikan tiket hingga 30 persen meski peryaan natal dan tahun baru lebih dari satu bulan lagi.
"Beberapa maskapai ada yang sudah berangsur naik harga tiketnya. Dan biasanya kalau sudah mendekati akhir tahun kenaikannya bisa 100 persen. Contohnya saja, Garuda Indonesia untuk rute Palembang- Bali biasanya sudah berkisar Rp 2 juta" ungkapnya.
Lanjut Irawan, kenaikan harga tiket tersebut biasanya akan terjadi pada rute yang menjadi destinasi wisata. Diantaranya, Batam, Bangka Belitung, Bali, Jogja, Kuala Lumpur serta Singapura.
"Untuk itulah, kami terkadang hadirkan promo tour untuk bisa mempermudah konsumen agar tetap berwisata dengan harga kompetitif" ujarnya.
Sementara itu, Distrik Manager Sriwijaya Air Palembang Darmando Purba, mengatakan, Desember dan awal Januari merupakan masa peak season, kondisi ini hampir sama dengan lebaran hari raya idul fitri. Makanya jangan heran jika harga tiket mengalami kenaikan. Sebab konsumen pengguna jasa penerbangan biasanya memblukda, baik untuk merayakan natal dan tahun baru atau libur sekolah.
"Untuk saat ini kenaikan tiket masih berkisar 30 persen dari nilai jual normal, kenaikan paling signifikan biasanya terjadi sejak 10 Desember untuk penerbangan H-5 natal dan H+5 tahun baru, ini sangat wajar dan sudah menjadi siklus setiap tahun," jelas dia.
Kenaikan harga tiket dipicu karena tingginya permintaan, semua bandara di kota besar kebanjiran penumpang, sehingga maskapai tentu berusaha untuk mengimbanginya. Ketika penumpang membludak sudah pasti cost juga membengkak, sehingga wajar jika tiket naik.
Pengguna jasa penerbangan untuk natal dan tahun baru tahun ini kemungkinan akan meningkat dari tahun lalu, hal ini terlihat dari penjualan tiket saat ini. Meski masih lama, namun untuk beberapa rute load factor penjualan tiket sudah mendekati angka 50 persen.
Penerbangan mulai ramai sejak tanggal 10 Desember hingga awal Januari. (Cr26)
0 Response to "Proyeksi Kenaikan Tiket Capai 100 Persen //Jelang Libur Akhir Tahun"
Post a Comment