* Satu Tewas, Dua Luka Tembak
MUARAENIM, SRIPO---Aksi baku tembak antara pelaku petugas Polisi dan Bandit kembali terjadi. Kali ini menimpa anggota Polsek Gunung Megang Bripka Ely alias Boy, namun nyawanya selamat meski dua peluru tepat mengenai dadanya berkat menggunakan baju rompi anti peluru.
Aksi baku tembak antara polisi dengan komplotan bandit Antar Provinsi tersebut terjadi dengan spesialis perampokan nasabah antar Provinsi yakni Marzuki Nopiyansyah alias Deki (33) dan Jumanto (52) keduanya warga Bukit, Palembang dan Hery Yamin (41) warga Kayu Agung, OKI. Dua perampok Deki dan Jumanto, mengalami luka tembak dikaki kiri, sedangkan Hery Yami menderita luka tembak di dada kiri dan tewas ditempat.
Ketiganya ditembak, karena ketahuan mengambil uang milik nasabah sebesar Rp 30,6 juta rupiah milik Arwansyah (36) warga Desa Prabu Menang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, di depan Bank Mandiri Cabang Tanjungenim, Kabupaten Muaraenim, Kamis (17/11) sekitar pukul 11.30.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, aksi perampokan uang nasabah tersebut, berawal ketika korban Arwansyah bersama temannya-temannya yakni Rohim, Cecep, Erwan, Arwansyah, Darwan, Misran dan Jonriadi Kades Sirah Pulau, dengan menggunakan dua mobil
Pick-up Carry Futura BG 9606 EC hitam dan Ertiga ke Bank Mandiri Tanjungenim untuk mencairkan uang ganti rugi lahan dari PTBA sebesar Rp 102 juta rupiah. Setelah cair, uang tersebut langsung dibagi, dan sisanya sebesar Rp 30,6 juta rupiah di pegang korban Arwansyah. Kemudian uang tersebut yang dibungkus dengan kantong asoy hitam diletakkan Arwansyah dibangku sebelah kiri depan mobil pick-up carry BG 9606 EC miliknya tanpa terkunci. Ketika sedang lengah, ketiga pelaku yang sudah lama mencari mangsa langsung beraksi, yakni tersangka Deki yang beboncengan dengan tersangka Hery Yami (MD)menggunakan motor Meo 125 CC BG 3808 AAW, bertugas mengambil bungkusan uang tersebut. Namun aksi tersebut diketahui oleh salah seorang teman korban sehingga melaporkan aksi tersebut ke security PT Bank Mandiri Tanjungenim yang dilanjutkan ke Polsek Lawang Kidul. Kemudian Polsek Lawang Kidul bekerjasama dengan Unit Reskrim Polres Muaraenim melakukan pengejaran dengan penghadangan dijembatan Enim II. Dan tidak lama kemudian mobil Xenia dengan ciri-ciri yang dilaporkan terlihat dan langsung diberhentikan petugas, dan setelah nelihat ciri-ciri tersangka sama langsung diamankan dan diintrogasi. Dari pengakuannya diketahui jika ia mengambil uang tersebut bersama dua rekannya yang menaiki motor Mio warna hitam ke arah Palembang. Atas informasi tersebut, petugas langsung melakukan pengejaran, dan berkoordinasi dengan Polsek Gunung Megang untuk melakukan penghadangan jika melihat ciri-ciri motor tersebut. Namun ketika melihat ada penghadangan oleh anggota Polsek Gunung Megang, kedua pelaku langsung berbelok arah dan melarikan diri, sehingga petugas Polsek Gunung Megang melakukan pengejaran. Setelah tiba di simpang Benakat, kedua pelaku berhenti dan melarikan diri sehingga sempat terjadi aksi kejar-kejaran. Lalu satu pelaku Marzuki berhasil dibekuk setelah satu buah peluru menembus kaki kirinya, namun satu pelaku lagi atas nama Hery
tidak mau menyerah dan mencoba melakukan perlawanan dengan cara menembak petugas sebanyak dua kali yang mengenai rompi anti peluru yang digunakan Aiptu Ely. Melihat hal tersebut petugas langsung memberikan tembakan peringatan ke atas tetapi tidak dihiraukan, sehingga petugas terpaksa menembak pelaku dan mengenai dada sebelah kiri. Setelah berhasil melumpuhkan kedua pelaku, petugas langsung membawanya ke RSUD dr HM Rabain Muaraenim, namun ketika dalam perjalan satu pelaku atas nama Hery tewas.
Menurut Jumanto, bahwa sebelumnya aksi ini sudah mereka rencanakan dari Palembang, dengan merental mobil BG 1397 RC Xenia hitam. Sedangkan Deki membawa motor sendiri dari Palembang. Di kota Muaraenim, ia menginap semalam untuk mencari mangsa. Keesokan harinya mereka memilih Bank Mandiri di Tanjungenim untuk mencari mangsanya, dan akhirnya melihat korban membawa uang dan langsung di eksekusi.
"Rencananya setelah di Muaraenim, mereka akan melakukan aksi di Lubuk Linggau dan Jambi, tetapi keburu tertangkap," ujar ayah enam anak ini yang baru sebulan menghirup udara bebas setelah dihukum 10 tahun di Lampung dalam kasus Narkoba membawa Sabu 2 kg.
Menurut Deki, bahwa ia diajak oleh Hery dan Jumanto untuk merampok. Rencananya hasil rampokan untuk membeli rumah. Sebab penghasilannya sebagai tukang ojek sangat kecil dan tidak mampu untuk membeli sebuah rumah.
Sementara itu Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan didampingi Kasatreskrim AKP Agus dan Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, saat ini, pihaknya telah mengamankan tiga pelaku, satu tewas dan dua luka tembak, serta barang bukti yakni mobil Xenia warna Silver BG 1397 RC, uang Rp 30.635.00, sepeda motor Mio warna hitam BG 3808 AAW, Senpira jenis revolver dengan isi lima, dua butir selongsong, satu proyektil peluru, Rompi Anti Peluru, STNK mobil dan motor. Atas perbuatannya kedua tersangka akan dikenakan pasal 363 KUHP.
"Kita masih melakukan pemeriksaan untuk pengembangan lebih lanjut, sebab pelaku ini adalah bandit antar Provinsi," ujar Kapolres singkat.(ari)
CAPTION FOTO :
Tewas : Tampak tersangka Hery Yamin yang tewas tertembak.
Tersangka Jumanto
Tersangka Marzuki alias Deki : berdiri disamping tersangka Jumanto
Jumpa Pers : Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan menggelar jumpa pers terhadap penangkapan tiga pelaku curat antar provinsi di Mapolres Muaraenim, Kamis (17/11).
SMK BA Resmi Tempat Uji Kompetisi Honda
* Lakukan MoU Dengan PT AHM
MUARAENIM, SRIPO---PT Astra Honda Motor (AHM) secara simbolis melakukan MoU dengan SMK Bukit Asam dan SMK Empat Lawang sebagai sekolah Tempat Uji Kompetensi (TUK) Teknik Sepeda Motor (TSM) Honda di Sumsel, sebagai Implementasi Program "Link & Match" Dunia Pendidikan dan Dunia Industri, di SMK Tanjungenim, Muaraenim, Kamis (17/11).
Selain itu juga, menetapkan lima sekolah Binaan Honda yakni SMKN 1 Bayung Lincir, SMKN 1 Rambang Dangku, SMKN 4 Lubuk Linggau, SMK Muhammadiyah Belitang dan SMK Muhammadiyah Pagaralam.
Menurut Kepala SMK Bukit Asam Hj Sri Indarti SPd secara simbolis
menerima sertifikat uji kompetensi langsung dari HR Manager PT Astra
Honda Motor (AHM) Jakarta, M Alwi. Pemberian sertifikat berlangsung di
aula SMK Bukit Asam, Kamis (17/11).
"Terima kasih, sekolah kami sudah
dipercaya sebagai sekolah Tempat Uji Kompetensi. Ini benar-benar diluar dugaan, sebab banyak SMK di Sumsel tetapi kita terpilih," ujar Sri Kepsek SMK BA Sri Indarti Spd.
Menurut Sri, bahwa SMK Bukit Asam sudah dua tahun lalu menjalin kerjasama (MoU) dengan PT AHM, dan sekarang dipercaya sebagai tempat uji kompetensi. Bagi kami ini ini adalah anugerah bagi sekolah kami. Selain itu, SMK Bukit Asam juga berhasil menyelenggarakan
Ujian Nasional (UN) Teknik Sepeda Motor. Semua ini, berkat binaan instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan Kabupaten dan Provinsi, dan tentunya dari pihak Bukit Asam Foundation (BAF) yang terus mensupport untuk memajukan dunia pendidikan. Dengan kepercayaan ini,
pihaknya akan terus meningkatkan kualitas baik siswa dan pendidik sehingga setiap alumni SMK BA ketika tamat benar-benar bisa siap kerja dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
"Saat ini, 80 persen alumni SMK BA tidak ada yang menganggur dan sudah bekerja diberbagau dunia usaha," ujar Sri.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel diwakili
Kasi Pembinaan SMK Dra Erlina MM mengapresiasi setinggi-tingginya dengan prestasi yang telah dicapai oleh SMK Bukit Asam. Dan berharap kedepan untuk terus meningkatkan kualitas siswa sehingga alumninya benar-benar siap pakai sesuai industri yang dibutuhkan.
Sedangkan Ketua Bukit Asam Foundation
M Hatta MBA melalui Wakil Ketua I BAF H Anipar dan Sekretaris H
Amirudin Sapuan, saat ini, SMK Bukit Asam sudah melakukan MoU dengan PT AHM dalam bidang TUK, juga telah melakukan MoU dengan Bank SumselBabel (BSB) dan BNI
Tanjungenim dalam
hal pengembangan kewirausahaan dan enterpreneurship di SMK Bukit
Asam.
Sementara itu HR Manager AHM Jakarta M Alwi, di Indonesia pihaknya sudah melakukan MoU dengan 581 SMK. Dari 581 tersebut ada 44 SMK yang menjadi TUK, yang salah satunya untuk di Sumsel yakni SMK Bukit Asam dan SMK Empat Lawang. Untuk di Sumsel ada 12 SMK yang menjadi binaan Honda. Pihaknya berharap, dengan adanya kerjasama ini, akan bisa meningkatkan kualitas lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kegiatan ini merupakan Program CSR AHM," ujar M Alwi.(ari)
CAPTION FOTO :
MoU 1,2 : Tampak Kepsek SMK BA Sri Indarti SPd secara simbolis menerima sertifikat TUK Honda dari HR Manager AHM Jakarta M Alwi, di SMK BA Tanjungenim, Kamis (17/11).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Dua berita"
Post a Comment