Buy and Sell text links

Berita OKI

.

PCNU Kabupaten OKI Tak Turun Kelapangan

KAYUAGUNG, SRIPO – Seperti diketahui terkait akan digelarnya aksi unjuk rasa "tangkap Ahok" atau diklaim sebagai "aksi bela Islam II" yang rencananya akan dilakukan hari ini, Jumat (4/11) di Jakarta. Untuk menuntut Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara, karena dianggap menistakan agama, menodai Alquran, melecehkan ulama, dan menghina umat Islam. Namun, ulama di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tidak diizinkan berangkat oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU).

Berdasarkan pantauan wartawan, Kamis (3/11), di wilayah Bumi Bende Seguguk Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sejauh ini tidak terdeteksi adanya para demonstran baik dari masyarakat umum maupun kalangan para ulama ataupun santri yang akan berangkat ke Jakarta, untuk ikut serta meramaikan gelaran aksi unjuk rasa yang lebih populer disebut aksi bela Islam II yang kini hangat menjadi perbincangan di media sosial.

Aksi tersebut, lantaran ada tudingan terkait ucapan Ahok di sebuah acara, bahwa sebagian orang pasti tak akan memilihnya karena ditipu (oleh politisi) dengan (menggunakan) Al-Maidah ayat 51.

Tidak adanya para ulama OKI untuk berangkat, hal ini diperkuat dengan pernyataan KH Syamsudin Annur MPdi selaku Ketua PCNU OKI saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/11/2016) kemarin, terkait apakah ada masyarakat ataupun pihak NU yang berangkat ke Jakarta, dan dikatakannya, untuk secara kelembagaan NU tidak mengirim dan dimintapun tidak oleh NU Pusat, karena NU pusat tidak memperbolehkan demo memakai atribut-atribut NU dan lain sebagainya.

"Hanya kalau misalnya secara pribadi-pribadi ini belum terdeteksi ada yang berangkat atau tidak karena sejauh ini tidak ada yang pamit ataupun bicara, tetapi kayaknya tidak ada yang berangkat," tuturnya.

Ketika disinggung mengenai apa tanggapannya terhadap aksi demo yang akan digelar di Jakarta pada 4 November nanti, Ia tidak banyak berkomentar, hanya dikatakannya, kalau secara pribadi, PBNU kan sudah melarang demo dan tetap kita serahkan kepada penegak hukum dengan seadil-adilnya.

"Negara kita kan sudah ada perangkat hukum dan KUHP yang jelas, jadi masalah SARA itu biarlah penegak hukum yang menyelesaikannya," tegas Syamsudin.

Diluar konteks tersebut Syamsudin kembali menegaskan bahwa kalau dari NU cabang Kabupaten OKI secara kelembagaan tidak mengirim, mengutus maupun menyuruh secara resmi untuk ikut serta dalam aksi demo di Jakarta. "Andai pun ada pribadi yang berangkat itu diluar brand kita, namun sampai saat ini belum terdengar dalam kepengurusan siapa yang berangkat," tegasnya.

Hal senada dikatakan Wakil Ketua PCNU H Turmudi, pihaknya tidak turun ke lapangan untuk ikut berdemonstrasi di Jakarta terkait penistaan agama yang dilakukan Ahok. Ini wajib dipatuhi seluruh kader NU. Apalagi sudah ada instruksi dari PBNU, termasuk melarang penggunaan simbol-simbol NU untuk tujuan-tujuan di luar kepentingan sebagaimana menjadi keputusan jamiyyah NU.

Menurut Turmudi, ranah permasalahan penistaan agama yang dilakukan Ahok itu sudah masuk dalam kategori hukum sehingga diharapkan pihak berwajib dapat memproses permasalahan itu.

Kalaupun nanti ada kader PCNU OKI yang terlibat ikut melakukan aksi besar-besaran di Jakarta, itu sudah diluar konteks yang telah menjadi kebijakan PBNU.

"Kami menjamin soliditas kader untuk menaati apa yang ditetapkan PBNU untuk tidak ikut dalam aksi 4 November. Kasus hukum Ahok biar dipercayakan kepada penegak hukum. Mari kita jaga Al Quran dengan tetap menjaga NKRI. Mari beramar ma'ruf bil ma'ruf dan nahi munkat bil ma'ruf, biar kehidupan aman dan damai," tandasnya. (mbd)

 

SRIPO/MAT BODOK

Ketua PCNU OKI KH Syamsudin Annur MPdi

 

SRIPO/MAT BODOK

Wakil Ketua PCNU OKI H Turmudi

 

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Berita OKI"