Siap Perjuangkan Sekolah Jurnalistik Internasional
PALEMBANG, SRIPO--Ketua Dewan Pers Indonesia Yosep Adi Prasetyo siap ikut memperjuangkan pembangunan sekolah jurnalistik internasional, Asean School of Journalism yang digagas Gubernur Sumsel H Alex Noerdin. Yosep akan melakukan lobi-logi untuk memuluskan pembangunan sekolah yang rencananya berlokasi di Jakabaring Sport City (JSC) itu.
Hal itu diungkapkan saat kunjungan Ketua Dewan Pers pengganti Bagir Manan ini ketika berkunjung ke Graha Tribun, Rabu (26/10). Dia mendampingi Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Sumsel Uzirman dan rombongan. Ikut menyambut rombongan itu antara lain Kepala Newsroom Sripo-Tribun yang juga Ketua FKD Kompas Gramedia Sumsel Hadi Prayogo, Pemred Tribun Sumsel Wenny Ramdiastuti, GM Sonora dan Smart FM Dina Apriana, GM Hotel Santika Sarmad, Sekred Sripo Salman Rasyidin dan Manlip Tribun Hanafijal, serta jajaran.
Ungkapan dukungan terhadap sekolah jurnalistik internasional bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu setelah Hadi Prayogo memaparkan soal sekolah tersebut.
Seperti diketahui Alex Noerdin bersama pimpinan PWI dan insan pers Sumsel termasuk Hadi Prayogo melakukan kunjungan ke University of Missouri, USA, akhir 2014. Tujuannya untuk mengikat kerjasama dengan sekolah jurnalistik tertua di dunia itu untuk mendirikan Asean School of Journalism di Palembang.
Hingga saat ini perkembangan sekolah tersebut tinggal dana pembangunan gedung karena lahan sudah disediakan Pemprov Sumsel. Bahkan konsep pembangunan yang dikerjakan PU Cipta Karya Sumsel yang bekerjasama dengan konsultan PT Indah Karya sudah menghasilkan DED (Detail Engineering Design).
Bahkan Hadi yang juga diminta sebagai konsultan sudah membawa rombongan pembangunan untuk melakukan studi banding ke Jakarta antara lain ke Grup MNC. Kurikulum pun direncakan mengusung konsep Cross Channel Newsroom.
"Pendidikan sangat perlu bagi jurnalistik di Indonesia karena itu saya mendukung, dan coba saya akan lobi-lobi ke pusat paling tidak ke Dikti. Dan momentum HPN (hari pers nasional) di Ambon, awal tahun depan, bisa dijadikan momentum pembangunan sekolah itu (Asean School of Journalism, Red)," kata Yosep yang mantan awak redaksi Jakarta-Jakarta milik Kompas Gramedia.
Intimidasi Wartawan (sub judul bold)
Dalam bagian lain saat berlangsung diskusi, Yosep mengungkapkan masih banyak terjadi ketika wartawan melakukan peliputan sering diintimidasi hingga menjadi korban kekerasan. "Untuk mencegah itu, kami akan kembali memperpanjang MoU dengan Kapolri mengenai berbagai hal termasuk intimidasi maupun kekerasan terhadap jurnalis saat melakukan peliputan. Begitu pula, kami akan segera melakukan MoU dengan Panglima TNI dengan maksud yang sama agar tidak terjadi kekerasan terhadap jurnalis," jelasnya.
Langkah MoU yang diambil Dewan Pers dengan Kapolri dan Panglima TNI, memang untuk memperjelas bila jurnalis yang sedang melakukan peliputan juga dilindungi UU. Akan tetapi, saat jurnalis melakukan peliputan juga harus mengetahui batasan dan berpedoman pada kode etik jurnalistik.
Disisi lain jurnalis yang masih kurangnya kompetensi dan kode etik, Dewan Pers juga berencana akan mengadakan pelatihan secara rutin bagi insan pers yang ada di Indonesia. Meski sudah terbilang menjadi jurnalis senior, jug tetap diperlukan pelatihan sebagai penyegaran dan memahami pentingnya kompetensi dan kode etik jurnalistik.
Tercermin masih banyak aduan yang masuk ke Dewan Pers terkait berbagai hal mengenai wartawan begitu pula media massa. Setidaknya sekarang sudah mendekati 1.000 laporan mengenai pelanggaran yang dilakukan wartawan termasuk perusahaan media mulai dari pelanggaran kode etik ringan, hingga pelanggaran kode etik berat. (ard)
Dikirim dari iPad saya
0 Response to "Ketua Dewan Pers Yosep Adi Praseto------upper"
Post a Comment