Jumlah Penduduk Pagaralam Masih Kurang
*Jika Dibandingkan Luas Wilayah
*Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia 5 Juta Pertahun
PAGARALAM, SRIPO - Saat ini jumlah penduduk Kota Pagaralam tergolong masih kurang. Pasalnya jika bibandingkan dengan luas wilayah Kota Pagaralam mencapai 633.363 M2, jumlah penduduk hanya mencapai 150.000. Namun, untuk laju penduduk seluruh indonesia sudah lebih 1,4 persen atau 5 juta dalam setahun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pagaralam, H Safrudin mengatakan, untuk Kota Pagaralam jumlah penduduk masih sangat sedikit. Seharusnya, jumlah penduduk mencapai 200.000 jiwa. Dengan begitu, jumlah wakil rakyat yang bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat mencapai 30 orang yang selama ini hanya 25 orang.
"Kita sangat mendukung program KB yang dilakukan anggota DPR RI dari Komisi IX bekerjasama dengan BkkbN Provinsi Sumsel. Buktinya, angka penduduk Kota Pagaralam masih sangat sedikit," ujar Safrudin.
Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi IX Irma Suryani mengatakan, upaya untuk menambah penduduk Pagaralam dengan cara mendatangkan investor dan mau menetap di Kota Pagaralam. Bukan malah terus menambah anak terus menerus karena tugas istri tersebut bukan hanya melahirkan. Pasalnya, anak yang banyak harus dihidupi dan dinafkahi.
"Apakah rumah tangga yang punya lima atau 10 anak mampu membiayai anak, menyekolahkan dan menghidupi anak tersebut. Terlebih lagi, jika banyak manusianya juga nantinya akan menjadi beban negara," kata Irma, dalam sosialisasi integrasi kampung KB di Kota Pagaralam, kemarin.
Laju penduduk Indonesia, kata Irma, saat ini sudah lebih 1,4 persen atau diatas 5 juta pertahun. Ditambah lagi 2020-2030 indonesia mendapatkan bonus demografi. Dimana, angkatan muda melimpah sementara angkatan tua belum banyak pensiun.
Akibatnya menimbulkan pengangguran berjamaah atau pengangguran yang begitu besar akibat laju pertumbuhan penduduk tidak bisa dibatasi, pendidikan anak-anak tidak maksimal. Apalagi, Indonesia sudah menandatangai MEA untuk delapan posisi seperti arsitek,
"Pendidikan anak Indonesia pada tahun 2020-2030 rata-rata masuk SMP. Bisa dibayangkan bagaimana Indonesia bersaing dengan negara ASIA jika pendidikan anak masih SMP. Terlebih lagi, ketika bekerjasama dengan negara Cina mereka juga mengangkut tenaga kerja mereka ke Indonesia mencapai 30 persen," tegasnya.
Yang ditakutkan lagi yaitu tenaga kerja tersebut akan menetap di Indonesia. Sebab, wajah tenaga kerja Cina ini sulit dibedakan dengan wajah warga Indonesia. Jadi, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan lainnya bisa membatasi untuk tenaga kerja dari luar.
"Untuk itu kampung KB ini digelar. Dengan begitu, program KB tidak hanya akan berguna untuk membatasi anak, tetapi juga untuk menjaga atau memperjarak kelahiran," ujarnya.(one)
0 Response to "BERITA PAGARALAM 1"
Post a Comment