Buy and Sell text links

1210bew1.kot

Running ekslusif tuyul (terakhir)
Ada foto
Teks foto
SRIPO/BEW
Prof DR Abdullah Idi M ED

Pola Pikir Tradisonal yang Negatif

PALEMBANG, SRIPO --- Terkait hebohnya keberadaan tuyul yang mencuri uang warga, dinilai justru membuat pola pikir masyarakat sulit untuk maju. Memang hal-hal yang bersifat mistis, sulit bisa lepas dari kehidupan masyarakat.

Kepada Sripo Rabu (12/10), Pengamat Sosial Prof DR Abdullah Idi M ED, keberadaan tuyul tentunya dipercayai oleh sebagaian orang. Namun dengan masih adanya orang-orang yang menggunakan tuyul yang tujuannya tentu untuk mencari materi, tentunya sangat disayangkan. Karena sudah jelas, mencuri itu perbuatan yang dilarang.

"Memang dalam kehidupan masyarakat saat ini, meskipun sudah pada jaman moderen, namun hal-hal tradisional sulit ditinggalkan dan tentunya masih melekat pada pola pikir sebagian masyarakat yang tidak rasional. Berbicara soal tuyul, memang ada yang percaya, tapi saya sendiri belum melihat tuyul," ujarnya.

Dikatakan Guru Besar Ilmu Sosiologi dari UIN Palembang ini, pola pikir masyarakat yang masih tradisonal dan sifatnya negatif yakni seperti masih adanya memelihara tuyul sebagai peluang untuk mencari materi, hal tersebut sulit untuk membuat sebuah wilayah untuk maju. Namun hal yang sifatnya tradisional, tidak semuanya ada di kehidupan masyarakat. Dengan kemajuan teknologi, mungkin secara otomatis hal-hal tradisional yang negatif akan hilang dengan sendirinya.

"Negara kita saat ini termasuk negara berkembang, jadi masih banyak tradisionalnya. Menurut saya tuyul itu magic seperti judi, jadi jika masih ada masyarakat yang pola pikirnya tidak mau bekerja keras dan masih mengandalkan hal-hal magic, sulit untuk membuat negara menjadi negara yang maju," ujarnya.

Abdullah Idi mengatakan, diharapkan kepada masyarakat untuk selalu memiliki pola pikir yang rasional. Dalam ajaran agama juga mengajarkan bekerja keras dan berdoa jika ingin mendapatkan materi untuk kebutuhan hidup. Jadi pola pikir untuk maju itu kembali lagi kepada masyarakatnya.

"Sebenarnya tradisional dan moderen itu tidak berbeda. Perbedaannya kembali lagi kepada pola pikir masyarakatnya. Mungkin adanya sebagian masyarakat yang masih mengandalkan tuyul, jelas itu sifatnya spekulasi. Tujuannya hanya sekedar mencari keuntungan materi tanpa adanya kerja keras yang tentunya merugikan masyarakat lainnya. Jadi kepada masyarakat, mulailah untuk berpola pikiran maju," ujarnya.(bew/cr18)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "1210bew1.kot"