// Pertamina Beranjak Menutup Sumur Mangun Jaya
SEKAYU, SRIPO-- Memasuki hari ke-3 penertiban sumur milik PT Pertamina EP yang dikelola oleh masyarakat di Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, dan Keluang berangsur dengan lancar. Dari 104 sumur pada dua tempat tersebut setidaknya hampir sebagian sumur sudah dilakukan penutupan dengan menggunakan cor beton dan pagar pembatas.
Penertiban yang dilakukan sejak Minggu (9/10) sekitar pukul 09.00 WIB bersama tim gabungan dari pihak kepolisian, TNI maupun satgas Pertamina dengan jumlah 500 orang personil. Adapun sumur yang dilakukan penutupan terdapat di Kecamatan Babat Toman Kelurahan Mangun Jaya sebanyak 81 titik dan di Kecamatan Keluang sebanyak 23 titik.
Sedangkan pada hari ketiga, penutupan sumur milik PT Pertamina EP Field Ramba di Kecamatan Keluang sudah rampung 100 persen. Pada hari ketiga tim Pertamina dan keamanan memfokuskan penutupan diwilayah Kelurahan Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman.
Dalam penutupan tersebut tim berhasil menutup sumur di 11 titik lokasi
berbeda, dimana pada hari kedua telah berhasil menutup 54 sumur. Jadi total
yang telah berhasil mencapai 65 sumur dari keseluruhan 104 sumur minyak milik Pertamina EP Field Ramba.
Akan tetapi pada aksi penutupan yang dilakukan pihak pertamina, diwarnai dengan aksi menolak menutup sumur minyak yang berada persis diatas lahan warga. Karena warga yang berada disana, mengatakan telah memiliki izin persetujuan dari Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel).
"Kami menolak keras pihak Pertamina menutup sumur di 27 titik lokasi yang
berada dilahan warga. Sebab, kami telah memiliki izin persetujuan dari
Gubernur," kata Koordinator Aksi menolak penutupan, Pamiludin yang juga warga Desa Beruge Kecamatan Babat Toman distasiun milik Pertamina EP Field Ramba, Selasa (11/10).
Ia mengungkapkan, apabila dilakukan penutupan akan berdampak bagi dua desa dan satu kelurahan yakni Desa Beruge, Muara Punjung dan Kelurahan Mangunjaya. Karena warga disana akan kehilangan mata pencarian untuk kehidupan anak istri, bahkan pihaknya tidak menjamin akan angka kriminalitas yang meningkat, disebabkan warga kehilangan pekerjaan.
"Coba dipikirkan, kami hanya mencari uang untuk anak sekolah. Kalau
ditutup, tidak ada penghasilan lagi, banyak yang dikorbankan oleh warga
yang patungan untuk mengelola minyak ini, membuat satu lobang sumur tidak murah memerlukan modal hingga Rp 500 juta," ujarnya.
Sementara, Manajer Field Ramba Heru Irianto mengatakan, penutupan hari ketiga ini pihaknya telah menutup 11 titik sumur, jadi kalau total yang berhasil ditutup sudah ada 65 titik.
"Sementara untuk 27 sumur yang dilarang oleh warga akan dikoordinasikan terlebih dahulu. Sebab warga yang melarang tersebut, bersikeras memiliki izin persetujuan dari Gubernur Sumsel, maka dari itu kita akan koordinasikan kepemerintah setempat baik itu kabupaten maupun provinsi sehingga itu akan ditunda dulu,"ujarnya. (cr13)
Foto diwarna : TTP
Ket foto : Pihak PT Pertamina pada saat melakukan pentutupan sumur di Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Muba.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 Response to " "
Post a Comment