Buy and Sell text links

Tiga Berita 9 Foto

Burdan Tewas Di Smack Down
* Sempat Dirawat Sebulan Hari Di Rumah Sakit
MUARAENIM, SRIPO---Setelah sempat menjalani perawatan sekitar satu bulan di Rumah Sakit, Burdan (30) warga Desa Dalam, Kecamatan Rambang Dangku, Muaraenim, akhirnya meninggal dunia. Diduga penyebabnya korban cidera dalam setelah di smack down oleh Irwandi (40) warga sedesanya. Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi
di Lapas Muaraenim, Senin (5/9) sekitar pukul 11.00.
Dalam rekonstruksi sebanyak 10 adegan tersebut, tersangka diperankan langsung oleh Irwandi, korban almarhum Burdan diperankan oleh Yeri warga binaan Lapas Muaraenim, saksi Pendri diperankan oleh Brigpol Purnama, sedangkan saksi lainnya yakni Hartati, Elminiana dan Amirzah. Selain itu juga, dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum Ritonga SH dan pengacara Gunawan Apriyadi SH MH.
Dalam rekonstruksi tersebut, kejadian bermula, Senin (20/6), di jalan Loging PT TEL di Desa Dalam, antara korban dengan saksi Rando yang sama-sama bekerja sebagai penutup terpal mobil Loging terlibat perkelahian di atas mobil Loging. Kemudian, korban turun dari mobil turun dari sebelah kiri, sedangkan Rando turun dari mobil dari sebelah kanan. Diduga kesal melihat ulah keduanya, tiba-tiba tersangka Irwandi yang mempunyai postur tubuh besar tinggi, menegur korban dan langsung memukulnya satu kali dipelipis kanan dengan tangan kosong. Setelah itu, tubuh korban diangkat dan diputar sehingga posisi kaki di atas dan kepala dibawah mirip aksi smack down, lalu tubuhnya dihempaskan ke tanah satu kali sehingga korban jatuh tertelungkup di atas tanah. Kemudian tubuh korban diseret sekitar satu meter dan kepalanya diinjak dengan kaki kiri tersangka. Melihat hal tersebut, datanglah saksi Pendri dengan maksud melerai, disusul oleh saksi Hartati, Elminiana dana Amirzah membantu membawa korban ke Rumah Sakit Fadilah Prabumulih. Namun setelah dirawat empat hari tidak ada kemajuan, akhirnya korban dirujuk ke RSMH Palembang. Tetapi setelah dirawat selama 28 hari, kesehatan korban tidak kunjung membaik malah bertambah memburuk. Bahkan selama dirawat tubuh korban lumpuh total diduga menderita luka dalam dan syaraf sehingga akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Biladi Ostin didampingi Kanitreskrim Ipda Nasron dan Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, dalam rekonstruksi tersebut dilakukan dalam 10 adegan, dan terungkap korban tewas diduga akibat dampak dari bantingan tersangka sehingga menderita luka dalam. Atas perbuatannya tersangka akan dikenakan pasal 351 ayat 3 KUHP.(ari)
CAPTION FOTO :
Rekonstruksi 1,2 : Tampak dalam adegan rekonstruksi tersangka mengangkat tubuh korban dan membanting serta menginjaknya hingga akhirnya menyebabkan korban koma dan tewas. Adegan rekonstruksi dilakukan di Lapas Muaraenim, Senin (5/9)

Muaraenim Kebagian Enam Tenaga Pengajar
* Dari Program Indonesia Mengajar
MUARAENIM, SRIPO---Dalam program Indonesia Mengajar, Kabupaten Muaraenim mendapatkan enam tenaga pengajar yang ditempatkan di wilayah Desa terpencil. Hal tersebut terungkap pada kegiatan pemaparan program kerja Indonesia Mengajar tahun 2016 di Kabupaten Muaraenim, di ruang rapat Bupati Muaraenim, Senin (5/9).
Menurut Koordinator Indonesia Mengajar Ika, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberitahukan kepada stake holder (Pemkab Muaraenim) dan pemegang kebijakan, tentang rencana program Indonesia Mengajar untuk satu tahun kedepan. Setelah pemaparan ini, setidaknya instansi terkait mengetahui arah dan tujuan mereka datang ke Kabupaten Muaraenim, sehingga bisa mendukung program tersebut.
"Kita kesini membawa semangat dan ingin mencetak tenaga pengajar lokal yang handal. Untuk itu tentu perlu komitmen semua pihak supaya program ini berjalan dengan baik," ujar Ika yang merupakan alumni Universitas Padjajaran.
Dikatakan Ika, bahwa program ini selama lima tahun yang setiap tahun dirolling di seluruh wilayah Indonesia. Dan tahun 2016 ini, adalah tahun kelima atau terakhir mereka mengabdi di program Indonesia Mengajar, yang kebetulan mereka berenam mendapat penempatan di wilayah Kabupaten Muaraenim. Adapun keenam orang tersebut tersebar di empat kecamatan yakni kecamatan Semende Darat Ulu (Adit), Semende Darat Tengah (Ika), Lubai Ulu (Marlina dan Maufiq), Rambang (Erdi dan Ibda).
"Metode kita seperti guru kelas, dan belajar kreatif yakni anak tidak hanya sebagai objek tetapi juga subjek. Jadi tidak monoton teori namun juga praktek," ujar Ika yang sudah tiga bulan mengabdi di Kabupaten Muaraenim ini.
Sementara itu Bupati Muaraenim H Muzakir Sa'I Sohar didampingi Plt Kadisdik H Zainal Abidin, sangat menyambut baik program Indonesia Mengajar ini. Dan mudah-mudahan setelah adanya program ini, benar-benar bisa memotivasi dan menularkan semangat kepada tenaga pengajar lokal, bukan hanya seremonial saja. Untuk itu, pihaknya akan mendukung penuh program-program tersebut. Meskipun program Indonesia mengajar hampir selesai di Kabupaten Muaraenim, namun bisa menjadi pelajaran dan bermanfaat.
Kedepan mungkin bisa saja berkolaborasi dengan SKPD lain, seperti dibidang pertanian, kesehatan dan lain-lain dalam rangka memberikan pengetahun sesuai dengan visi dan misi SMAS (Sehat Mandiri Agamis dan Sejahtera).(ari)
CAPTION FOTO :
Indonesia Mengajar 1,2,3 : Tampak para tenaga pengajar dari program Indonesia Mengajar, melakukan paparan di depan Bupati Muaraenim, di ruang rapat Bupati Muaraenim, Senin (5/9).

Ribuan Hektar Sawah Tergenang Air
* Warga Ancam Demo Besar-Besaran
MUARAENIM, SRIPO---Diduga akibat aliran air dari kanal PT Roempon Enam Bersaudara (R6B), ribuan hektar sawah yang berada di wilayah Kecamatan Sungai Rotan dan sekitarnya tergenang banjir. Akibatnya tanaman padi mati sehingga warga terancam paceklik, di ataran Saba Lebar, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim, Senin (5/9).
"Kami sudah mendatangi pihak perusahaan baik secara lisan maupun tertulis, sepertinya tidak digubris. Jangan sampai warga bertindak anarkis, baru mau musyawarah. Tapi jika tetap tidak digubris mungkin kami dari beberapa desa akan demo besar-besaran," ujar Kades Muara Lematang Hamka SPd (39) yang didampingi warganya di Kantor Pemkab Muaraenim.
Menurut Hamka, permasalahan ini, sebenarnya sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu pada saat manajemen PT R6B yang lama, dan cepat diatasi karena pihak perusahaan turun langsung menindaklanjutinya. Setelah kepemilikan PT R6B dikelola oleh manajemen yang baru, mereka kembali melakukan perluasan kebun dan membuat kanal baru sehingga berdampak terhadap debit air yang besar sehingga menenggelamkan hampir areal persawahan di wilayah Kecamatan Sungai Rotan dan sekitarnya. Bahkan terakhirnya, pihaknya bersama dengan ratusan warga dari desa lainnya seperti Desa Tanding Marga dan Suka Merindu, secara gotong royong melakukan penutupan aliran kanal PT R6B yang menuju ke arah areal persawahan ataran Lebar.
Dikatakan Hamka, dampak dari pembuatan kanal ini, setidaknya ada enam desa yang sawahnya terendam banjir yakni Desa Kasai, Sungai Rotan, Suka Merindu, Tanding Marga, Muara Lematang di wilayah Kecamatan Sungai Rotan. Bahkan ada beberapa desa juga di wilayah Kabupaten Banyuasin. Untuk luasannya dipastikan ribuan hektar, namun untuk desa Muara Lematang saja, dari luas sawah 250 hektar sekitar 150 hektar dengan 98 KK. Adapun bibit padi yang terendam tersebut jenis Ciherang bantuan dari Pemkab Muaraenim, berumur sekitar 1-2 bulan.
"Sebagian padi sudah busuk dan rusak akibat dimakan hama keong dan tikus. Jadi dua tahun kedepan kami bisa paceklik," tukas Hamka.
Ditambahkan Ketua BPD Desa Muara Lematang Tarmidi (39) yang didampingi M Tohir (63), bahwa kondisi saat ini, sawah mereka benar-benar memprihatinkan. Untuk padi yang ditanam di persawahan selain mati karena busuk terendam air, juga mati terkena hama keong. Sedangkan padi yang ditanam didataran tinggi (ladang) juga mati terkena hama tikus. Untuk tahun ini, sebagian sudah gagal panen, padahal sawah tersebut secara turun temurun merupakan mata pencaharian masyarakat setahun sekali. Jika gagal, maka dampaknya pacekliknya bisa dua tahun yakni tahun ini dan tahun depan.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada Pemkab Muaraenim dan DPRD Muaraenim untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan tersebut, sebab jika semakin lama berlarut-larut maka padi milik masyarakat akan semakin banyak yang mati.
"Tuntutan kami tidak banyak, silahkan perusahaan berkembang, namun jangan menyusahkan masyarakat lain. Tolong aliran air jangan ke areal persawahan kami," tukas Tohir.(ari)
CAPTION FOTO :
Tutup Kanal 1,2,3 : Tampak ratusan warga dari tiga Desa yakni Desa Muara Lematang, Suka Merindu dan Tanding Marga, secara gotong royong berupaya melakukan penutupan aliran air dari kanal milik PT R6B yang menuju ke areal persawahan Saba Lebar, di Kecamatan Sungai Rotan, Muaraenim.
Terendam 1 : Tampak ratusan hektar sawah milik warga Muara Lematang yang tergenang oleh air dari aliran kanal milik PT R6B, di areal persawahan Saba Lebar, Desa Muara Lematang, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muaraenim, Senin (5/9).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tiga Berita 9 Foto"