Dinas PU CK Pantauan Pekerjaan Normalisasi
· Panggil Kontraktor Nakal
KAYUAGUNG, SRIPO – Terkait pekerjaan normalisasi anak Sungai Tanjung Rancing Kelurahan Tanjung Rancing Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang menjadi keluhan masyarakat, menjadi perhatian Dinas PU Cipta Karya akan memanggil kontraktor agar pekerjaan itu segera dibenahi.
Pantauan dilapangan, normalisasi sungai yang menelan dana APBD sebesar Rp 900 juta itu, dikerjakan asal jadi. Sehingga, air yang seharusnya mengalir kebawah, ketempat yang rendah malahan naik yang disebabkan air tersumbat. Akibat pembersihan sungai dikerjakan, pengerukan secara lompat-lompat. Kurangnya pengawasan dari dinas PU Cipta Karya, warga sekitar dirugikan dan kontraktor yang diuntungkan dengan pekerjaan ini.
Kadin PU Cipta Karya Madani ST MSi melalui Sekretaris Ricardo ST didampingi Kabid Perairan Amir ST, dan staf PU CK Ire, Senin (26/9) mengatakan, kalau memang normalisasi itu, dipersoalkan masyarakat, maka pihak kontraktor akan dipanggil dan diminta segera memperbaiki pekerjaannya.
Dikatakan Ricardo, menurut analisa dinas PU, pekerjaan itu sudah sesuai dengan standar pekerjaan. "Volume pekerjaan itu panjang 4,2 kilometer. Untuk galian atas 7 meter, galian bawah 2-3 meter itu pun bervariasi," kata Ricardo seraya menyebutkan untuk bantaran sungai selebar 15 meter.
Kesulitan kontraktor untuk melakukan normalisasi itu, disebabkan pemukiman warga tak jauh dari anak sungai yang akan dilakukan pengerukan. "Ini bersyukur alat berat bisa masuk dan mengeruk sungai. Mengenai kerukan ada yang lompat-lompat itu akan kami cek, selagi sungai belum naik, besar," ujar Ricardo panjang lebar sebab, pekerjaan tersebut belum seratus persen dan belum dibayar.
Ditambahkan Amir, pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai standar. Mengenai air tidak mengalir disebabkan ada kenakalan warga yang membuang sampah di aliran sungai yang seharusnya tidak boleh dan dilarang pemerintah," ungkap Amir seraya mengucapkan terimakasih yang telah memberikan informasi ini.
Ire berpendapat bahwa pekerjaan itu sudah baik dan semua kotoran tanah diangkut ke atas. Namun, ketika ditanya mengapa air apabila tidak hujan, air pembuangan limbah rumah tangga bukan anglir ke saluran sungai, malahan air tersebut naik, berbalik yang disebabkan ada tanah yang tak terkeruk.
"Semua sudah keruk dan akan saya cek kalau memang masih ada akan dipanggil pekerja untuk dilakukan pembersihan secara manual," kilah Ire yang bersih keras pekerjaan yang diawasnya sudah sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) yang ada.
Terpisah, warga yang tinggal tak jauh dari anak sungai tadi menyebutkan, bahwa pekerjaan normalisasi yang seharusnya menguntungkan warga. Malahan sebaliknya, membuat keluhan warga. "Air kalau tidak hujan bukan turun mengalir kebawah. Malahan sebaliknya air mengendap dan naik ke atas," ujar warga yang mengeluhkan normalisasi yang dikerjakan asal jadi. (mbd)
SRIPO/MAT BODOK
ASAL DIKERJAKAN -- Pekerjaan normalisasi sungai yang pengerukan dikerjakan asal-asalan sehingga air tidak mengalir dan tersendat, karena kurangnya pengawasan dari pihak dinas PU CK OKI.
0 Response to "Berita OKI"
Post a Comment