Buy and Sell text links

Tiga Berita Enam Foto

Pasha Tidak Bisa Berenang
* Puluhan Petugas SAR Lakukan Pencarian
MUARAENIM, SRIPO---Diduga tidak bisa berenang, Dapasha Agung Pratama alias Pasha (7) warga Desa Ulak Bandung, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muaraenim, tenggelam di Sungai Lematang, Senin (22/8).
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, bahwa kejadian tersebut Minggu (21/8) sekitar pukul 17.30. Pada saat itu, korban almarhum Dapasha Agung Pratama (7) bersama warga lainnya baru selesai menonton lomba bidar di Sungai Lematang di Desa Ulak Bandung. Usai kegiatan, kemudian korban bersama ketiga temannya yakni Gandi (6), Rizki (6) dan Wadi (6) bermain-main di atas perahu ketek milik warga yang ditambatkan di pinggir Sungai Lematang. Kemudian korban bersama ketiga temannya mandi dengan terjun dari atas perahu ketek. Namun setelah keempatnya terjun, tiga orang langsung timbul karena bisa berenang, sedangkan korban langsung tenggelam dan tidak timbul-timbul. Melihat hal tersebut, ketiga temannya langsung pulang dan melaporkannya ke kakek korban. Kemudian kakek korban bersama warga lain bergegas melakukan pencarian namun hingga larut malam belum juga ditemukan. Kemudian warga meminta bantuan tim SAR Basarnas Sumsel, BPBD Muaraenim, Pagar Alam, PTBA dan PT PAMA untuk melakukan pencarian, tetapi hingga sampai saat ini, korban belum berhasil ditemukan.
"Keponakan saya itu memang tidak bisa berenang. Bahkan ia sangat takut dengan air sungai. Makanya saya heran mengapa ia berani mandi di Sungai," ujar Satra Yuniarman (32) yang merupakan paman korban dilokasi pencarian.
Dikatakan Sastra yang merupakan adik kandung ayah korban ini, bahwa korban adalah anak pasangan Noviansyah SPd (35) dan Eva Anita SPd (31) anak pertama dari dua bersaudara. Korban, selama ini memang tidak pernah mandi di Sungai dan selalu mandi dirumah. Korban memang tidak bisa berenang, dan rencananya baru akan diajak ayahnya belajar berenang di kolam renang.
Sedangkan menurut ketiga teman korban yang merupakan saksi sebelum korban tenggelam yakni Wadi (6), Rizki (6), Gandi (6) bahwa mereka tidak tahu kalau korban tidak bisa berenang. Awalnya mereka bertiga dahulu terjun ke Sungai, sedangkan korban terakhir. Mereka bingung, ketika korban terjun tidak timbul-timbul. Lalu mereka laporkan ke kakek dirumahnya.
Sementara itu Danki tim Basarnas Sumsel Kemas Ismail didampingi Taufan bahwa mereka mengerahkan 26 personil dan tujuh speedboat yakni tujuh personil dari Basarnas Sumsel, 10 personil dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Muaraenim, lima dari Pos SAR Pagar Alam, empat dari SAR PT PAMA dan delapan dari SAR PTBA.
"Mudah-mudahan hari ini, korban sudah bisa ditemukan," tambah Abu Bakar Ketua tim SAR Muaraenim.(ari)
CAPTION FOTO :
Tim SAR 1,2 : Tim SAR Gabungan Sumsel melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Lematang Muaraenim, Senin (22/8).
Tunjukkan Lokasi 1,2 : tampak tiga teman korban Wadi (6), Rizki (6), Gandi (6), menunjukkan lokasi korban Pasha tenggelam di sungai Lematang.

Muscab Organda Muaraenim Tidak Jelas
* Anggota Organda Kebingungan
MUARAENIM, SRIPO---Anggota Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Muaraenim, mempertanyakan kepastian pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Organda Kabupaten Muaraenim untuk pemilihan kepengurusan Organda Muaraenim periode 2016-2021. Pasalnya pelaksanaan Muscab terkesan tidak transfaran dan terus mundur, Senin (22/8).
"Kata panitia, hari ini akan dilakukan Muscab Organda di Dishub Muaraenim, namun ketika saya datang ternyata tidak ada. Jadi saya bingung seperti tidak ada kejelasan," ujar salah satu anggota Organda Muaraenim M Ali Farizi (44) dari
CV Elsa Tour and Travel.
Menurut M Ali Farizi, bahwa Organda Muaraenim, sudah dua tahun terakhir vakum karena masa kepengurusan yang lama sudah berakhir. Dan untuk menghidupkan kembali Organda Muaraenim, ia diundang secara lisan oleh Ketua Panitia Cik Ali, untuk hadir pada kegiatan Muscab Organda pada tanggal 22 Agustus 2016 di Kantor Dishub Muaraenim. Namun ketika ia datang untuk menghadiri Muscab, ternyata tidak ada kegiatan tersebut dan hanya ada pengumuman penjaringan calon Ketua saja yang dibuka Kamis (18/8) dan di tutup Senin (22/8) pukul 13.00.
"Saya tidak masalah siapa yang akan memimpin Organda Muaraenim, asal dilakukan secara benar dan prosedur yang berlaku. Sebab Organda ini organisasi besar dan akan mengikat pemilik PO atau angkutan," ujar M Ali Farizi.
Sementara itu Kasi Angkutan Orang Dishub Muaraenim Aladdin, mengatakan memang beberapa hari yang lalu ada Panitia Muscab Organda Muaraenim Cik Ali, yang datang dan mengatakan akan mengadakan Muscab Organ yang akan dihadiri organda Propoinsi. Tetapi ternyata sampai sata ini, tidak ada informasinya, padahal sudah ada pengumumannya. Malah tadi ada salah satu peserta pengurus travel datang menanyakan masalah Muscab tersebut, namun karena tidak ada pulang kembali.
Dan rencananya, memang akan dilaksanakan di Kantor Dishub Muaraenim sebagai penyedia tempat, sedangkan segala sesuatunya oleh Organda Muaraenim.
"Kita hanya mitra dengan Organda Muaraenim. Dan kita berharap cepat terbentuk sebab sangat penting untuk mensosialisasikan tarif, trayek dan lain-lain. Kita tunggu sampai siang, kita konfirmasi penyebab batal Muscab tersebut," ujar Aladdin.
Ketika dikonfirmasi ke Panitia Muscab Organda Muaraenim Cik Ali, membantah jika Muscab Organda tersebut batal, namun waktunya hanya dimundurkan sebab pengurus Organda Pusat akan meninjau langsung pada pelaksanaan Muscab. Dan pihaknya belum melayangkan surat undangan, hanya pengumuman untuk pembukaan calon Ketua Organda saja. Dan ketika ditanya kapan akan dilakukan pelaksanaan Muscab, ia masih belum bisa memastikannya sebab masih menunggu kepastian jadwal dari Organda Pusat.
"Bupati sudah kita kasih tahu jika Muscab Organda Muaraneim mundur. Nanti akan informasikan kembali," ujar Cik Ali.(ari)
CAPTION FOTO :
M Ali Farizi : Pengurus CV Elsa Tour and Travel

Bupati Minta SKPD Berhemat
* Antisipasi Menurunnya DBH
Sekda
MUARAENIM, SRIPO---Dengan turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemerintah Pusat, Pemkab Muaraenim meminta seluruh SKPD untuk berhemat. Hal tersebut diungkapkan Bupati Muaraenim H Muzakir pada rapat koordinasi antar SKPD di aula Bappeda Muaraenim, Senin (22/8).
"Saya minta semuanya kencangkan ikat pinggang. Pengeluaran yang penting-penting saja," ujar Muzakir didampingi Wabup Nurul Aman dan Sekda Hasanudin.
Menurut Muzakir, bahwa pada tahun 2017 mendatang diperkirakan APBD Kabupaten Muaraenim turun dari Rp 2,4 triliun menjadi sekitar Rp 1,7 triliun, atau berkurang sekitar Rp 600 - 700 milyar. Dan untuk APBD Perubahan, diperkirakan juga tidak akan ada tambahan baik dari pusat maupun Propinsi.
"Jangan berharap kita dibayar oleh Pemprop Sumsel, sebab mereka juga mengharapkan DBH dari pusat," ujar Muzakir.
Dikatakan Muzakir, kondisi pemotongan DBH dari pusat ini seluruhnya dialami oleh pemerintah daerah dan Propinsi di Indonesia. Untuk DBH yang kita tagih dari pusat sekitar Rp 168 milyar dan Propinsi Rp 70 milyar. Posisi kas saat ini kesulitan, dan kita masih menunggu dari pusat dan propinsi. Kita meminta seluruh SKPD jangan mengeluarkan dana yang tidak seharusnya dikeluarkan, hanya priortas saja. Seperti perjalanan dinas yang sifatnya konsultasi ditelepon saja, tidak usah harus pergi keluar daerah. Jika cukup melalui telepon atau internet, gunakan fasilitas yang ada saja.
"Meski kas menipis, saya minta para PNS untuk tetap bekerja dengan semangat dan ikhlas melayani masyarakat," ujar Muzakir.(ari)
CAPTION FOTO :
Rapat Koordinasi 1,2 : Bupati Muaraenim H Muzakir pimpin rapat koordinasi antar SKPD membahas masalah keuangan daerah yang menipis di aula Bappeda Muaraenim, Senin (22/8).

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Tiga Berita Enam Foto"