Trend Positif Sri-Rio //Raih 3 Perak dan 1 Perunggu di AUG

Trend Positif Sri-Rio
//Raih 3 Perak dan 1 Perunggu di AUG

PALEMBANG, SRIPO--Sprinter Sumatera Selatan, Sri Mayasari dan Rio Malhotra kembali menorehkan hasil positif dalam event sekelas Internasional. Pasalnya, dalam Asian University Games (AUG) ke-18 Singapura 2016, dari dua atlet ini Sumsel menyumbang 3 perak dan satu perunggu untuk Indonesia. Sri Maya di nomor 400 meter dan estafet, sementara Rio di 110 meter gawang dan estafet.

Sri sendiri dalam nomor spesialisnya, mampu memecahkan rekornya sendiri. Ia yang berada diurutan kedua, mencapai waktu 55.38 detik, diapit pelari Vietnam Thi Ngoc Hoang yang meraih emas dengan waktu 54.65 detik, lalu di posisi ketiga disusul sprinter Malaysia Nurul Faizah Asma dengan waktu 56.44 detik.

Dengan waktu tersebut, Sri mengaku cukup bersyukur atas kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. Apalagi, kurang dari dua bulan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON), hasil positif dengan makin mempertajam waktu sangat penting demi mengamankan medali di PON.

"Mudah-mudahan, kita tetap berusaha semaksimal mungkin. Mohon doanya masyarakat Sumsel," tutur mahasiswi PGRI Palembang ini, Minggu (24/7)

Sprinter asal Kabupaten Serasan Sekate ini, menuturkan jika ia memang menargetkan hasil terbaik di PON Jabar kali ini. Lantaran, tidak hanya demi meraih medali iapun berharap dapat diberikan pekerjaan jika telah mengharumkan nama Sumsel. Karena seperti diketahui, Sri kini tengah menyelesaikan studinya di PGRI jurusan Pendidik Olahraga, karena itu usai kuliah penting baginya mendapat pekerjaan.

Sementara itu, melihat hasil yang didapat Sri dan Rio,
Pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sumsel semakin yakin Rio Maholtra dan Sri Maya dalam menatap PON XIX Jawa Barat September 2016 mendatang.

"Ini capaian mereka yang sangat bagus, karena keduanya capai rekornya masing-masing dinomor spesialisnya. Misalnya Sri Maya Sari dinomornya bisa tembus di 54.65 detik," ujar Sekretaris Umum PASI Sumsel Zulfaini M Ropi

Hanya saja, sambung Zulfaini rekor ini harus dipertahankan karena dalam waktu dekat akan turun kembali di PON di Kota Kembang. Sehingga jika rekornya telah dipegang tentu hasilnya meraih yang terbaik.

Diakuinya tentu dalam menjaga rekor ini tidak mudah, selain menjaga pola latihan juga yang paling penting menjaga yang namanya cidera.

"Apalagi semua daerah melalui atletnya tentu mengincar medali terbaik. Artinya kita himbau atlet agar menjaga rekor dan fisiknya," jelasnya.

Dikatakannya memang kedua andalannya itu belakangan terus menunjukkan trend positif. Sehingga tak salah jika kedua sprinter tersebut digadang-gadang sebagai tumpuan medali bagi atletik Sumsel.

"Kita berharap yang terbaik bagi keduanya. Selain itu tidak menutup kemungkinan atlet lain baik di lari maupun lompat juga dapat berbicara di PON," harapnya. (Cr10)