Asmawi Dibacok Membabi Buta
INDRERALAYA--Tindakan penganiayaan berat (anirat) dialami seorang petani warga desa Tanabang Kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir (OI). Korban Asmawi (45), dibacok membabi buta. Sehingga akibat mengalami bacokkan, ia pun kehilangan dua buah jari tangan kanan, jempol nyaris putus, dan luka bacok pada bagian paha kanan, lengan kanan, serta luka bacok di kaki kiri. Identitas pelaku pembacokkan tak lain merupakan warga satu tempat tinggal dengan korban yakni inisial Zr (DPO). Motif penganiayaan, diduga pelaku merasa tersinggung dengan korban lantaran korban mengarahkah sinar lampu senter ke arah pondok milik pelaku yang diketahui didalam pondok tersebut, dihuni oleh anak dan isteri pelaku pembacokkan.
Merasa sakit hati, pelaku pun langsung menghampiri korban dan bertanya mengenai maksud dari tindakan pelaku tersebut. Dengan membawa sebilah senjata tajam (sajam) jenis parang, pelaku Zr langsung menghujamkan parang ke arah korban secara membabi buta. Akibat perkelahian tak seimbang, korban langsung terkapar bersimbah darah dengan luka bacok pada bagian lengan kanan, kaki kiri dan luka bacok di bagian paha kanan. Sedangkan, kedua jari tangan kanan korban, putus lantaran korban berupaya menangkis ketika pelaku mengarahkan parang ke arah tubuh korban.
Beruntung nyawa korban bisa diselamatkan. Melihat kondisi tersebut, bersama warga lainnya, korban pun langsung dibawa menuju Puskesmas Muara Kuang. Namun, akibat mengalami luka yang cukup serius, oleh pihak medis, ia pun terpaksa dirujuk ke rumah sakit yang ada di Palembang. Sementara, menurut keterangan isteri korban bernama Eli Murni (45), menyebutkan, peristiwa nahas menimpa suaminya itu terjadi pada Jumat malam (22/7), pukul 22.00, di persawahan desa Tanabang Muara Kuang.
Malam itu, suaminya (korban, red), hendak mengecek pancing ikan yang telah ditajur oleh suaminya di sawah milik korban yang berbatasan dengan sawah pelaku. Bermodal sebuah lampu senter sebagai alat penerangan serta sebuah satang pancing ikan, ia pun ke sawah untuk mengecek kondisi jaring ikan yang telah terpasang di lokasi yang berbatasan dengan sawah milik pelaku. "Tidak lama kemudian, sempat terdengar suara suami saya minta tolong. Aku lari ke arah sumber suara. Jadi, pas kujingok kondisi suami saya sudah dalam keadaan bersimbah darah," cerita korban didampingi suaminya, Minggu (24/7), ketika di temui di RS Bari Palembang.
Kapolres OI AKBP M Arief Rifai SIK melalui Kapolsek Muara Kuang Ipda Usman Thabroni ketika dikonfirmasi via telepon selluler, pihaknya membenarkan telah terjadinya peristiwa penganiayaan yang menimpa korban Asmawi. Namun, ia belum bisa memastikan motif sebenarnya yang mendasari pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban. "Identitas pelaku telah kita ketahui dan saat ini, tengah dalam pengejaran," ujar Kapolsek. Berdasarkan pengakuan yang diperoleh dari sejumlah saksi, diterangkan Kapolsek, pelaku inisial Zr merasa tersingggung lantaran korban telah berkali-kali mengarahkan lampu senter ke arah pondok yang didalam pondok itu, dihuni oleh pelaku pembacokkan dan anak isterinya. Sehingga pelaku melakukan tindakan tersebut terhadap korban.(cr7)
Teks photo : korban pembacokkan Asmawi saat diberi perawatan medis akibat mengalami luka bacokkan di sekujur tubuh.
Terkirim dari Samsung Mobile.
0 Response to " "
Post a Comment