Buy and Sell text links

Ikan Mati Bertambah Banyak
//BLHPP Akan Ambil Sample Air

SEKAYU, SRIPO--Nampaknya matinya puluhan ton ikan yang berada di Desa Danau Cala, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) semakin parah, hal tersebut terlihat dengan semakin banyaknya ikan yang mati serta keadaan air yang semakin keruh. Pihak Pemerintah Desa, juga telah melakukan tindakkan dengan memberikan surat kepada pihak perusahaan PT Inti Agro Makmur terkait limbah yang mencemari sungai.
"Limbah yang dibuang oleh PT Inti Agro Makmur beberapa waktu lalu, nampaknya kini semakin menjadi. Sebelumnya ikan-ikan disini masih bisa hidup sebagian, nah sekarang kondisinya semakin parah banyak ikan yang mati oleh air yang sudah tidak bagus ini," kata Kades Danau Cala, Nazarudin, Minggu (19/6).

Dikatakannya, total semua anak sungai yang ada disini semuanya berjumlah 41 anak sungai. Dan samua anak sungai tersebut mempunyai waring (perangkap ikan) yang dimiliki orang yang memenangkan lelang akan sungai tersebut pada lelang lebak lebung. Jadi 41 anak sungai tersebut sudah tercemar akan limbah, dan ikan yang berada didalam waring mati semua, akibat hal tersebut nelayan pemilik sungai mengalami kerugian hingga ratusan juta.

"Pihak kita juga telah memberikan surat kepada pihak perusahaan terkait permasalahan ini, namun sampai sekarang tidak ada respon dari pihak perusahaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan pemerintah setempat dapat memberikan perhatian atas limbah yang ada ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BLHPP Muba, Ir A Rahman Zuber, melalui Kabid Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal), Ir Firmantinus mengatakan, laporan mengenai matinya ikan di Desa Cala yang disebabkan oleh limba sudah kita terima. Kita juga telah memanggil kades, perusahaan dan warga yang terkena dampak tersebut.

"Kita sudah melakukan panggilan terkait permasalahan tersebut, pemanggilan tersebut dilakukan untuk koordiniasi dalam menentukan wilayah yang terkena dampak serta melengkapi dokumen. Hal tersebut dilakukan karena ini menyangkut pihak perusahaan perkebunan, sehingga kita akan berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan," kata Firman.

Apabila koordinasi sudah dilakukan, pihak kita akan turun langsung kelapangan untuk diambil sample air dan ikan yang mati tersebut.

"Kalau sudah dilokasi kita langsung turun mengambil sample air dan ikan yang mati. Pengambilan sample tersebut juga didampingi warga, kades, dan pihak perusahaan. Didampingi semua tersebut, jangan sampai adanya asumsi pihak kita dengan perusahaan berkongkalikong,"ungkapnya.

Setelah sample tersebut didapatkan akan dikirimkan ke laboratorium terakreditasi yang berada di Palembang. Meskipun BLHPP sendiri memiliki laboratorium yang terakreditasi.

"Dikirimnya sample tersebut ke Palembang untuk mengetahui sama-sama hasilnya, sebenernya kita juga ada laboratorium yang terakreditasi. Hal tersebut dilakukan untuk menepis kita bermain mengenai hasil lab," jelasnya. (cr13)


Foto diwarna : KAN
Ket foto : Salah seorang warga yang menunjukkan ikan yang mati bertambah banyak
Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "