EMPATLAWANG,SRIPO-- Usaha penjualan bubuk kopi di Tebingtinggi Empatlawang pada musim panen kopi seperti saat ini mengalami penurunan omset penjualan.
Seperti yang dialami kelompok usaha bersama Maju milik Anang Zairi(60) yang berada di Talangjawa Kelurahan Jayaloka Tebingtinggi, Empatlawang, yang menjual bubuk kopi bungkus dan kemasan sejak tahun 2002 silam.
Jika sebelum musim panen bisa menjual sebanyak 200 kg kopi bubuk dalam sehari, namun sejak musim panen kopi dari bulan Mei hingga Juni saat ini mengalami penurunan, bahkan dalam sehari sulit menghabiskan kopi bubuk bahkan hanya menghabiskan tidak lebih 50 kg sehari.
" Ini memang sudah kebiasaan setiap tahun jika musim panen kopi penjualan kopi bubuk mengalami penurunan," terang Anang Zairi, Jum'at(24/06/2016).
Dikatakan Anang hal ini karena saat musim panen kopi, warga tidak sulit untuk mebuat kopi bubuk karena bisa dibuat sendiri saat panen. Menurutnya setelah musim panen usai, maka penjualan bubuk kopi miliknya akan ikut kembali normal.
"Biasanya paling sepi penjualan hanya dua bulan, karena puncak musim panen, untuk musim kopi tahun ini sepertinya akhir lebaran akan usai," katanya.
Anang menjelaskan adapun produksi kopi bubuk miliknya berupa Kopi robusta dengan kemasan bungkus, Kopi kemasan merek khas Empatlawang seberat 220 Gr, Kopi luwak berat 250 Gr, Kopi racikan merek ngamuk selain dijual di Empatlawang juga beberapa warga dari Empatlawang membawa ke Palembang.
Selain menjual kopi bubuk kelompok usaha maju milik Anang juga membuat lempok durian, namun karena kesulitan bahan baku durian maka pembuatan lempok durian ini hanya dibuat saat musim durian saja.(cr27)
Ket fhoto: Usaha milik Anang Zairi mengalami sepi pembeli karena musim panen kopi di Empatlawang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 Response to "Berta ada fhoto"
Post a Comment