* Hasil Tes Urine BNNP Sumsel
MUARAENIM, SRIPO---Dari hasil test urine yang dilaksanakan oleh Pemkab Muaraenim yang bekerjasama dengan BNNP Sumsel, ternyata ditemukan satu PNS yang positif diduga mengkonsumsi narkoba, Kamis (12/5).
"Benar kita mendapatkan laporan seperti itu, namun kita akan uji kembali," ujar Kepala BNK Muaraenim H Nurul Aman SH.
Menurut Nurul Aman, pihaknya memang sudah mendapatkan hasil tersebut. Dari 209 PNS eselon II dan III yang mengikuti test urine, memang ada satu PNS yang positif diduga mengkonsumsi narkoba. Dan pihaknya sudah mengkonfirmasikan temuan tersebut ke PNS bersangkutan, namun ia mengelak dan menyatakan tidak pernah mengkonsumsi barang haram tersebut. Untuk itu, pihaknya sudah meminta pihak terkait dan PNS tersebut untuk diambil sampel darah, rambut dan lain-lain, untuk dilakukan tes mendalam.
"Kita tidak mau asal tuduh, apalagi dia (PNS) mengelak dan tidak mengakui. Makanya akan kita tes secara mendalam untuk di analisa lagi. Dan nanti seluruh PNS akan di tes urine," ujar Nurul Aman yang juga menjabat sebagai Wabup Muaraenim ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, jika Pemkab Muaraenim yang bekerjasam dengan BNNP Sumsel, melaksanakan tes urine mendadak untuk pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Muaraenim.(ari)
Pelatih Silat Gagahi Pelajar SMP
MUARAENIM, SRIPO---Kelakuan
tersangka Heri Mustofa (26) warga Desa Sumber Asri, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muaraenim, benar-benar biadab. Sesama pelatih bukan saling melindungi, namun sebaliknya, nekat memperkosa AA (15) warga sedesanya, di rumah korban, Desa Sumber Asri, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muaraenim, Kamis (12/5) sekitar pukul 13.30.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian tersebut terungkap ketika ayah korban Suparman (36) mengadu ke Polsek Rambang Dangku dengan LP/B/14/V/2016/Sumsel/Res M. Enim/Sek. Rb. Lubai tertanggal 12 Mei 2016. Dalam laporannya, kejadian tersebut terjadi Kamis (5/5) sekitar pukul 02.30, ketika korban pulang ke rumah sendirian karena baru usai melatih Silat. Ketika tiba dirumah, tanpa sepengetahuan korban ternyata gerak-geriknya sudah diikuti oleh tersangka dari belakang secara diam-diam. Dan ketika korban masuk ke dalam rumah, tiba-tiba tersangka dari belakang langsung membekap mulut korban dengan tangan. Kemudian tersangka menyuruh korban untuk membuka bajunya sambil mengancam jika tidak mau memenuhi nafsu birahinya korban akan diganggu disekolah. Karena kalah tenaga dan ditambah kondisi rumah sedang sepi sebab kedua orangtuanya sedang tidak berada di rumah, tersangka bertambah berani dan akhirnya berhasil merengut kehormatan korban. Dan ketika sedang menggagahi korban, tiba-tiba istri tersangka datang dan menggerebek rumah korban. Melihat istrinya datang, tersangka langsung kabur melarikan diri, sedangkan korban ditarik paksa keluar dari rumah oleh istri tersangka sambil berteriak minta tolong dengan warga mengatakan jika korban sudah berselingkuh dengan suaminya. Merasa tidak senang dengan tuduhan tersebut, akhirnya orangtua korban melaporkan tersangka ke Polsek Lubai.
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kapolsek Lubai AKP Bustomi didampingi Kasubag Humas Iptu Arsyad Agus, saat ini, pihaknya sudah menerima laporan dari ayah korban. Pihaknya sudah membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum, dan melakukan olah TKP serta memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti dilapangan. Sedangkan tersangka dan istrinya masih dalam tahap pengejaran, guna melengkapi pemeriksaan.
"Pelaku sejak kejadian langsung menghilang melarikan diri, sedangkan istrinya dua hari setelah kejadian juga langsung menghilang," ujar Kapolsek.(ari)
CAPTION FOTO :
Tersangka Heri Mustofa : Pelaku Pemerkosaan.
PTPN VII Ganti Tanaman Karet ke Tebu
* Lebih Menguntungkan dan Praktis
MUARAENIM, SRIPO---Untuk memenuhi kebutuhan tebu nasional, PTPN VII, ajukan revisi Izin Usaha Perkebunan dari tanaman karet ke tanaman tebu di Unit Beringin, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, di ruang rapat Bappeda Muaraenim, Kamis (12/5).
Menurut GM PTPN VII Distrik Sumsel Robert Simanjuntak, bahwa berdasarkan surat PTPN VII No : D.SSL/D/017/2016 tanggal 14 Maret 2016 perihal Revisi Izin Usaha Perkebunan dari tanaman karet ke tanaman tebu seluas 3.000 hektar, di Unit Beringin dengan pertimbangan tanaman karet seluas 3.000 hektar, saat ini dalam kondisi non produktif. Pertimbangan lain, juga karena kesesuaian lahan, dan pengolahan produksi tebu dilakukan di Pabrik Gula Cinta Manis yang jaraknya relatif dekat dengan Beringin sekitar 90 km. Namun untuk merealisasikan program ini, diperlukan izin konversi dari Pemkab Muaraenim.
Ada beberapa keuntungan, kata Robert yakni prospek ekonomis bagi masyarakat sekitar bisa meningkatkan pendapatan masyarakat seperti penyediaan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan sektor riil. Selain itu juga, mengembangkan perekonomian masyarakat seperti bisa menjadi alternatif komoditas yang dikembangkan masyarakat karena tanaman tebu memiliki kelebihan harga jual tinggi dan lain-lain, dan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kredit dari pemerintah berupa Kredit Ketahanan Pangan dan energi (KKPe) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dikatakan Robert, latar belakang konversi tebu tersebut merupakan komitmen bersama BUMN perkebunan dalam rangka memenuhi swasembada gula nasional tahun 2018 sebesar tiga juta ton. Dan PTPN VII diberikan kewajiban untuk memenuhi kekurangan tersebut sebesar 332.368 ton, yang berarti akan memerlukan luasan lahan perkebunan seluas 38.029 hektar. Untuk mencapai target produksi gula tahun 2018 tersebut, dibutuhkan perluasan areal tanaman tebu dengan rincian sebagai berikut yakni lahan Tebu Sendiri (TS) adalah Bekri seluas 300 hektar dari konversi Sawit, Tulung Buyut 420 hektar dari konversi Karet, Way Tulang Bawang 2.180 hektar dari konversi karet, Beringin luas 3.000 hektar dari konversi Karet, sehingga total lahan luas 5.900 hektar.
Kekurangan areal tersebut direncanakan tambahan dari eks tanaman kelapa sawit PT Mitra Ogan Seluas 3.000 hektar, serta dari pengembangkan areal Tebu Rakyat (TR) / Tebu Rakyat Bebas (TRB) disekitar pabrik gula.
"Saat ini, kita kekurangan produksi gula 148.259 ton atau setara dengan luas areal 8.898 hektar. dengan catatan produktivitas tebu tahun 2018 adalah 93,6 ton/hektar dan rendemen 9,31 persen," ujar Robert,
Sementara itu Bupati Muaraenim H Muzakir SS didampingi Kadisbun Muaraenim Mat Kasrun, jika melihat kondisi karet saat ini, memang ada baiknya untuk mencoba melakukan penggantian komoditi, apalagi gula selalu dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu juga untuk mendukung program pemerintah. Namun tentu tidak lupa memberdayakan masyarakat sekitar sehingga keberadaan kebun Tebu benar-benar bisa memperbaiki taraf hidup masyarakat ketika mereka bertani karet.
"Pada prisipnya saya setuju, asal tidak menyalahi aturan dan tata ruang yang ada. Tinggal melakukan sosialisasi saja," ujar Muzakir.(ari)
CAPTION FOTO :
PTPN VII 1,2 : Bupati Muaraenim Muzakir, pimpin rapat koordinasi dengan manajemen PTPN VII di ruang rapat Bappeda Muaraenim, Kamis (12/5).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Tiga Berita tiga foto"
Post a Comment