MUARAENIM, SRIPO---Setelah sempat menghilang selama setahun, akhirnya
Hendri (23) warga Desa Gunung Megang Luar, berhasil ditangkap di pinggir jalan lintas Desa Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Minggu (10/4) sekitar pukul 17.00.
Tersangka dibekuk setelah dilaporkan
supir mobil PT SMJ Pirnandi (48) warga Desa Gunung Megang Luar, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, yang diduga telah melakukan pencurian
satu buah ban mobil Hino Dutro merk Swalow beserta velag, satu unit DVD mobil merk HINO, dan satu buah dongkrak mobil ukuran 32 ton.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Senin (11/4), tersangka dibekuk anggota Polsek Gunung Megang, berdasarkan pengaduan korban
Lp/ 32 / IV / 2015/Reskrim. Sek Gunung Megang tertanggal 20 April 2015 lalu. Pada waktu itu, korban kehilangan peralatan mobil yang diduga dicuri oleh tersangka Hendri bersama dua temannya masih DPO yakni Jepri (24) dan Edwar (22) keduanya warga Desa Gunung Megang. Setelah mendapat laporan tersebut, petugas langsung melakukan pencarian namun ketiga pelaku sudah melarikan diri. Setelah menghilang selama setahun, petugas mendapatkan informasi jika salah seorang pelaku bernama Hendri terlihat sedang berada di terminal regional Muaraenim. Mendengar hal tersebut, anggota Polsek Gunung Megang langsung meluncur melakukan penangkapan terhadap pelaku dan membawanya ke Polsek Gunung Megang untuk dilakukan pemeriksaan. Sedangkan untuk dua pelaku lainnya terus dilakukan penyelidikan dan pengejaran.
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Indra didampingi Kasubag Humas Iptu Arsyad Agus, saat ini, pihaknya berhasil menangkap satu tersangka Hendri yang telah melakukan pencurian bersama barang bukti satu buah ban merk Swallow beserta velag, dan sedang menjalani pemeriksaan untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.(ari)
CAPTION FOTO :
Tersangka Hendri
Nonton OT Bujangan Kena Tusuk
* Pelaku Sempat Dihadang Massa
MUARAENIM, SRIPO---Diduga dendam lama, Sepri (17) warga Desa Pagar Jati, Kecamatan Benakat, nekat tusuk
Renaldi (19) warga Desa Gunung Megang Dalam, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, pada acara Organ Tunggal (OT) di Desa Gunung Megang Dalam, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, Minggu (10/4) sekitar pukul 22.10.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan Senin (11/4), aksi penusukan tersebut, bermula ketika pelaku Sepri CS dengan menaiki sepeda motor berniat menonton OT di Desa Gunung Megang Dalam tempat korban. Dan ketika akan memarkirkan motor, tanpa diduga ternyata warga yang menjadi petugas parkir motor adalah korban. Melihat ada pelaku, korban yang sebelumnya pernah terlibat permasalahan dengan pelaku, langsung menegur pelaku sambil memegang kepala pelaku beberapa kali. Merasa tidak senang, pelaku marah dan sempat terjadi ribut mulut sehingga puncaknya pelaku kalap dan mengeluarkan pisau mengejar korban dan berhasil menusuk punggun korban. Usai menusuk, pelaku pergi meninggalkan korban. Namun korban yang belum sadar sudah kena tusuk dan merasakan sakit kembali mengejar pelaku, namun ditengah jalan korban terjatuh dengan kondisi berlumuran darah. Warga desa yang melihat ada warganya yang terluka langsung membawa korban ke puskesmas Gunung Megang, namun karena lukanya cukup parah akhirnya di rujuk ke RSUD Muaraenim. Sementara itu pelaku bersama teman-temannya, sempat dihadang massa, namun untung petugas Polsek Gunung Megang, cepat datang sehingga pelaku langsung di amankan ke Polsek Gunung Megang, Muaraenim.
Menurut tersangka Sepri, pelajar kelas III SMA yang baru usai menyelesaikan UN ini, bahwa permasalahan tersebut bermula ketika korban bersama teman-temannya pernah ke desanya dan sempat ribut.
Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Indra didampingi Kasubag Humas Iptu Arsyad Agus, saat ini, pelaku sudah diamankan bersama barang bukti pisau guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Pelaku sempat dihadang massa, jika terlambat mungkin nasib pelaku akan beda. Namun untung petugas cepat datang dan mengamankan pelaku," ujar Kapolsek Gunung Megang Indar.(ari)
CAPTION FOTO :
Tersangka Sepri 1,2
Korban Renaldi : tampak sedang dirawat
Maulana Lega Bisa Ikut UN Susulan
* Ingin Jadi Polisi
SRIPOKU,COM, MUARAENIM---
Meski sendirian dan hanya bisa ikut UN susulan, namun wajah Maulana (19) siswa SMA Yayasan Bakti, Prabumulih, cukup senang dan sumringah. Sebab sebelumnya, ia sempat tidak bisa ikut UN secara serentak akibat adanya miss komunikasi dengan pihak sekolah.
"Alhamdulilah kak, meski ikut UN susulan, saya bersyukur. Jika lulus, saya tetap ingin mewujudkan cita-cita ingin jadi Polisi," ujar anak sulung dari tiga bersaudara ini.
Menurut Maulana, bahwa selama mengerjakan dan menjawab soal-soal ia mengaku tidak terlalu kesulitan sebab meski dirinya sudah di tahan, namun sebelumnya ia sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari dengan belajar. Dan ia ingin sekali lulus dengan nilai memuaskan untuk mewujudkan cita-citanya yang ingin menjadi Polisi.
"Saya sebelum tertangkap, sudah buat SKCK untuk persyaratan menjadi Polisi. Jadi bukan sudah ditangkap baru mau berniat ingin jadi Polisi," ujar Maulana.
Dikatakan Maulana, bahwa ia ditangkap karena ikut serta melakukan pencurian kabel milik PT Ghemi. Namun awalnya, ia tidak tahu jika akan melakukan pencurian. Ia tiba-tiba diajak oleh teman-temannya Seno dan Febri (DPO), untuk masuk ke PT Ghemi dengan menggunakan pakaian seragam karyawan bekas pakaian milik pelaku Seno yang sebelumnya pernha bekerja di subkon PT Ghemi. Mendengar hal tersebut, ia senang saja, apalagi memang dirinya ingin masuk ke dalam untuk melihat kegiatan PT Ghemi, namun karena penjagaan ketat tentu susah jika tidak menggunakan seragama. Setelah berhasil masuk, ia disuruh kedua temannya untuk menunggu di toilet dalam PT Ghemi, dan tahu-tahu ia ditangkap, sedangkan kedua temannya menghilang.
"Saya merasa seperti dijebak. Jika saya tahu akan mencuri mungkin saya sudah melarikan diri juga," ujarnya.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Kurikulum SMA Yayasan Bakti Prabumulih Widodo Jumadi SPd didampingi Andriansyah dari perwakilan diknas Prabumulih, mengatakan jika permasalahan sebelumnya karena ada miss komunikasi saja. Karena sudah terlambat untuk ikut UN serentak, maka pihaknya setelah berkoordinasi dengan Diknas Prabumulih langsung memberikan kesempatan kepada Maulana untuk ikut UN Susulan, selama tiga hari di Lapas Muaraenim. Dan setelah UN Susulan, nanti juga akan langsung kita berikan soal ujian dari sekolah, sebab jika hanya nilai UN saja, dia (Maulana) bisa tidak lulus.
"Kita berharap bisa lulus dan nilainya bagus sehingga tidak percuma capek-capek belajar dan ikut UN," ujar Widodo.(ari)
CAPTION FOTO :
Maulana 1,2,3 : Meski sedang menjalani hukuman, namun Maulana tetap tegar dan berkonsentrasi menjawab soal-soal UN Susulan di Lapas Muaraenim, Senin (11/4).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Tiga Berita tujuh foto"
Post a Comment