Buy and Sell text links

Berita 1904.zie.dae

Pelayanan Publik Masih Rendah
- Ombusdman Terima 6800 Pengaduan

LUBUKLINGGAU, SRIPO - Ketua Ombusdman RI, Prof Amzulian Rifai menyatakan, tingkat pelayanan publik diseluruh Indonesia masih tergolong sangat rendah. ‎Hal ini menurutnya, bisa menjadi cerminan tinggi atau tidaknya tingkat korupsi, pungli dan lainnya. Dapat dipastikan katanya, negara yang pelayanan publiknya rendah, tingkat korupsi dan punglinya tinggi. Demikian diungkapkannya, saat diwawancarai Sripo di Lubuklinggau, Selasa (19/4).
‎"Bicara pelayanan publik itu, diseluruh indonesia masih tergolong sangat rendah pelayanan publiknya. Padahal pelayanan publik itu bisa juga cermin tinggi atau rendahnya korupsi, pungli dan seterusnya. 
Jadi negara-negara yang pelayanan publiknya jelek, dapat dipastikan pungutan liar, korupsi pasti tinggi.
Sebaliknya negara-negara yang pelayanan publiknya baik, sudah dapat dipastikan juga pungli dan korupsinya juga rendah," kata Prof Amzulian Rifai.
Sebaliknya kata Prof Amzulian Rifai, negara-negara yang pelayanan publiknya baik, sudah dapat dipastikan juga pungli dan korupsinya juga rendah‎. Oleh karena itu, semestinya negara-negara mesti mengutamakan pelayanan publik terlebih dulu.
‎Targetnya, supaya ada perbaikan-perbaikan, dan ombusdman sifatnya hanya mengawasi. Sementara perbaikan-perbaikan ada pada kementerian-kementerian terkait. Menurutnya, disetiap kementerian sudah ada pengawasan internal. Misalnya, ditingkat pemerintahan daerah (pemda) sudah pasti ada inspektorat. Jadi selalu ada mekanisme pengawasan internal. "Nah, tetapi itukan tidak jalan. Kalau jalan tidak perlu ada ombudsman. Upaya kita, tentu kita meminta semua kementerian itu memiliki standar yang jelas. Nah, semestinya SOP itu diawasi, jalan apa nggak oleh instutusi masing-masing" katanya.
Terkait laporan pelayanan publik yang masuk ke ombusdman katanya, ‎setiap tahun sekitar 6800-an laporan. Dimana, laporan yang masuk itu didominasi oleh pelayanan publik di pemerintahan daerah. Dimana umumnya menyangkut keterlambatan (pelayanan), atau pelayanan yang lambat dan tidak profesional. 
‎"Pemda itu, nomor satu pelayanan publiknya termasuk jelek diseluruh Indonesia. Laporan yang masuk ke ombusdman, berkisar 6800-an, dan itu didominadi pemda," katanya.
Dikatakan, setiap laporan yang masuk ke ombusdman, itu diolah oleh tim. Misalnya soal pembangunan pasar yang tidak pada tempatnya atau pembangunan yang merugikan pedagang kecil dan lainnya. ‎Selanjutnya, ombusdman merekomendasikan dan memanggil pihak-pihak yang terkiat. Menurutnya, sejauh ini tidak ada yang membangkang. Bahkan menteri, dirjen, ketika ‎dipanggil, akan memenuhi panggilan tersebut.
"Kita prioritas semua laporan. Ada tujuh tim yang menanganinya. Hanya kadang-kadang, hanya 40 persen saja laporan yang masuk ditindaklanjuti. Sebab, setelah diinvestigasi, kroscek, ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan, ada saja. Jadi, cek dan ricek lagi," katanya. ‎(zie)

Ket foto
Prof Amzulian Rifai, Ketua Ombusdman Ri

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita 1904.zie.dae"